ITB Kampus Cirebon Siap Cetak Generasi Unggul untuk Pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
CIREBON, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) Indonesia, berkomitmen untuk aktif mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Melalui tagline "Locally Relevant, Globally Respected", ITB siap menjadi perguruan tinggi berbasis teknologi untuk menyongsong pendidikan berkualitas global.
Guna mencapainya, ITB pun menerapkan implementasi terhadap pengembangan institusi, salah satunya adalah dengan pengembangan multikampus. Dalam perjalanannya, salah satu pengembangan multikampus yang telah berhasil diselenggarakan oleh ITB adalah Kampus Cirebon.
Terdapat dua lokasi ITB Kampus Cirebon, yakni di Kecamatan Watubelah dan Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Kehadiran ITB Kampus Cirebon ini merupakan wujud atas upaya ITB dalam mengembangkan sumber daya manusia yang unggul, dengan amanat menjalankan kegiatan akademik, riset, dan pengabdian kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Cirebon.
Program Akademik ITB Kampus Cirebon telah dilaksanakan sejak tahun akademik 2016/2017 sebagai bagian dari pengembangan multikampus. Mengingat pelaksanaannya dilakukan di wilayah luar Bandung, maka pengembangan tersebut masuk ke dalam kategori Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU).
Adapun tiga program studi (prodi) pertama yang dibuka di ITB Kampus Cirebon antara lain, prodi Kriya, prodi Teknik Industri, serta prodi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Lalu pada tahun 2019, empat prodi lainnya menyusul dibuka di ITB Kampus Cirebon ini, yakni Teknik Geofisika, Oseanografi, Teknik Perminyakan, dan Teknik Pertambangan.
"Skenario awal yang ditempuh adalah penyelenggaraan akademik dilaksanakan di ITB kampus Jatinangor paralel dengan pembangunan gedung kampus di Cirebon. Hingga pada Januari 2022 dimulai penyelenggaraan akademik di ITB Kampus Cirebon secara bertahap," ujar Direktur ITB Kampus Cirebon, Dr. Ir. Iwan Kustiwan, M.T., dalam keterangan resminya.
Hingga saat ini, proses pengusulan PSDKU untuk 3 prodi pertama yang dibuka di ITB Kampus Cirebon, masih berlangsung. Sementara itu, untuk 4 prodi lainnya masih berstatus kelas paralel, sebagai bagian dari masa transisi sebelum menjadi prodi independen.
Ada berbagai keunggulan yang dimiliki oleh prodi-prodi di ITB Kampus Cirebon, seperti mempunyai laboratorium yang lebih nyata tersedia di lingkungan kampus. Sebut saja untuk prodi Oseanografi, di mana mahasiswa dapat melakukan observasi langsung ke laut.
Kemudian untuk prodi Kriya yang dapat langsung berkaitan dengan aneka ragam kekayaan dan potensi seni yang ada di komunitas-komunitas di Cirebon dan sekitarnya. Sebut saja produk Batik Trusmi serta Desa Gerabah Sitiwinangun.
Sementara itu Prodi PWK dapat melakukan berbagai potensi kajian pengembangan wilayah-wilayah sekitar kawasan Rebana (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).
"Seluruh tema atau topik tugas akhir mahasiswa, penelitian dosen, serta program pengabdian masyarakat akan diarahkan pada kajian terkait potensi dan masalah sekitar kawasan Rebana," ungkapnya.
"Tentu saja implikasinya adalah terbangunnya kerja sama dengan berbagai pihak pemerintah daerah. Mulai dari pemerintah desa, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, instansi pemerintahan terkait, serta lembaga swasta lainnya di Cirebon dan sekitarnya," lanjutnya.
Meski begitu, seluruh program di ITB Kampus Cirebon tetap dilaksanakan secara terpusat oleh ITB. Mulai dari sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem akademik dan kemahasiswaan, sistem keuangan, sistem dan pengembangan sarana dan prasarana, hingga sistem kelulusan.
Peran Direktorat Kampus ITB Cirebon (DKIC) lebih kepada perpanjangan tangan dari berbagai unit Fakultas/Sekolah dan unit-unit pendukung untuk membantu mengkoordinasi, memfasilitasi, serta memonitoring berbagai program terutama terkait penyelenggaraan akademik dan pengembangan infrastruktur.
"Secara keseluruhan, sebagian besar operasional akademik dan pengembangan infrastruktur memanfaatkan sumber dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat," tuturnya.
Dalam upaya memberikan perluasan akses pendidikan tinggi di daerah melalui jalur PSDKU ini, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia pun telah memberikan penilaian yang baik kepada pengembangan ITB Kampus Cirebon.
Ke depannya, ITB Kampus Cirebon juga akan menambah 3-4 prodi baru di Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Tahun Akademik 2024-2025. Prodi-prodi tersebut pun tetap akan menekankan kebutuhan akan masyarakat sekitar, khususnya di kawasan Rebana.
Diharapkan dengan hadirnya ITB Kampus Cirebon pun dapat membuka peluang-peluang baru kontribusi dan kerja sama dengan pihak eksternal, baik pemerintah, swasta, dan masyarakat sekitar. Seperti halnya kerja sama untuk pengelolaan kawasan Rebana. Di mana ITB Kampus Cirebon merupakan salah satu dari objek pembangunan dalam rencana proyek strategis nasional di kawasan Rebana, Jawa Barat.
Nantinya kawasan Metropolitan Rebana ini akan diproyeksikan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. ITB pun siap untuk melakukan kolaborasi untuk mewujudkan generasi yang lebih unggul di masa yang akan datang.