ITB Kembali Selenggarakan Lomba Debat Bahasa Inggris Nasional se-Indonesia
Oleh Ria Ayu Pramudita
Editor Ria Ayu Pramudita
IVED adalah perlombaan debat nasional tertua yang sudah berlangsung selama 16 tahun. Diawali di Universitas Indonesia, perlombaan ini telah menjadi momen yang selalu dinanti oleh seluruh masyarakat debat. Setelah menjadi tuan rumah pada tahun 2010, tahun ini ITB kembali memenangkan pemilihan (bidding) dalam IVED Council Meeting 2012 yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Upacara pembukaan IVED diadakan di Aula Timur dan dibuka oleh Dr. Tridesmana Rachmilda, ST., M.T. selaku Sekretaris Bidang Nonkurikuler dan Kemasyarakatan Lembaga Kemahasiswaan ITB. Keesokan harinya, seluruh peserta akan melewati babak penyisihan. Babak ini terdiri dari 6 ronde dan dilakukan selama 2 hari. Pada hari Senin, dimulailah babak octofinal dan quarterfinal. Tim tuan rumah dapat mengamankan posisinya hingga babak quarterfinal, namun sayang tim ITB akhirnya gugur dan dikalahkan oleh tim asal Universitas Indonesia (UI).
Selasa (15/01/13) adalah hari penentuan bagi 4 tim yang akhirnya lolos dan maju ke babak semi-final. Setelah ronde semifinal berlangsung, terpilihlah tim asal Binus Internasional dan UI untuk maju ke babak grand final. Mereka beradu debat dalam topik ekonomi-politik dalam lingkup global. Setelah hampir 2 jam babak final berlangsung, akhirnya dewan juri mengumumkan pemenang IVED 2013.
"Akhirnya menang! Setelah 7 kali gagal di semifinal!" lontar Andrew Wisnu Sadeli, salah satu grand finalist asal Binus Internasional. Ketika diwawancarai Kantor Berita, ketiga peserta tim pemenang, Invi Atmanegara, Jaran Walia, dan Andrew Wisnu Sadeli (Marketing, Binus Internasional) memaparkan bahwa mereka telah berlatih selama 1 tahun. Tak heran, mereka dapat memberikakn performa terbaiknya saat beradu di grand final.
Kesuksesan IVED 2013
Setelah penyerahan hadiah, Tubagus Andhika Nugaraha (Teknik Informatika 2010) selaku panitia mengaku bangga dan sangat senang karena IVED 2013 dinilai sukses oleh para peserta. Mulai dari penginapan, keberjalanan turnamen hingga masalah konsumsi, semuanya dapat memberikan kenyamanan bagi para peserta. Salah satu peserta asal Universitas Sriwijaya mengatakan bahwa ini adalah pengalaman terbaiknya dalam mengikuti IVED.
Â
Oleh: Medhira Handinidevi