Sidang Terbuka Wisuda Pertama ITB Tahun Akademik 2017/2018 Hari Kedua diawali dengan prosesi Rektor,  Majelis Wali Amanat, Senat Akademik,  serta pimpinan ITB memasuki ruang upacara. Setelah pengambilan janji wisudawan dilakukan, wisudawan dilantik menjadi doktor, magister, atau insinyur. Kemudian, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA selaku Rektor ITB memberikan sambutan. Menurut beliau, lapangan pekerjaan akan semakin berkurang karena semakin banyak pekerjaan yang dapat dilakukan oleh komputer. Akan tetapi, sumber daya manusia akan terus dibutuhkan oleh sektor air, energi, dan pangan.

Belajar dari Kegagalan

Hari kedua dari tiga hari Wisuda Pertama 2017/2018 ini menjadi istimewa dengan dilantiknya seorang doktor berusia 24 tahun, yakni Grandprix Thomryes Marth Kadja (Program Doktor Kimia 2015). Dengan usia tersebut, ia memecahkan rekor doktor termuda Indonesia. Grandprix menjalani studi program doktor dengan cepat melalui Program Pendidikan Magister Menuju Doktor Sarjana Unggulan (PMDSU) Kemenristek Dikti RI. Setelah dilantik, pria kelahiran Kupang ini memberikan pidato sebagai perwakilan wisudawan pascasarjana. Uniknya, Grandprix mengakui kelalaiannya setelah keempat artikel pertamanya yang terbit selalu diterima tanpa penolakan oleh jurnal yang dituju. Walaupun sempat kecewa setelah artikel kelimanya ditolak, Grandprix bangkit lagi. Pada akhirnya, ia berhasil menelurkan tiga buah artikel ilmiah lain yang dipublikasikan di jurnal ilmiah. Ini menjadi pelajaran yang berharga bagi setiap wisudawan dan hadirin Sidang Terbuka Wisuda Pertama ITB 2017/2018 tersebut.