ITB Menjadi Tuan Rumah Science Film Festival 2013

Oleh Akbar Syahid Rabbani

Editor Akbar Syahid Rabbani

BANDUNG, itb.ac.id - ITB menjadi salah satu tuan rumah pada acara Science Film Festival (SFF) 2013 di Indonesia. SFF 2013 yang diselenggarakan pada Senin-Kamis (25-28/11/13) di Ruang 9311, Gedung T.P. Rachmat (Laboratorium Teknologi VI) ITB ini, merupakan acara tahunan yang diinisiasi oleh Pusat Kebudayaan Jerman, Goethe Institut sejak tahun 2010. Pada tahun 2013, SFF berkesempatan menyelenggarakan festival film sains di 20 kota, mulai dari Aceh hingga Jayapura. Selain di Indonesia, tahun ini SFF juga diselengarakan di 10 negara lain, yaitu Kamboja, Yordania, Laos, Malaysia, Myanmar, Palestina, Filipina, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.

Dengan tema "Energi Terbarukan untuk Semua", SFF 2013 berusaha mengenalkan berbagai macam sumber energi terbarukan yang ada di dunia. Dengan bantuan Liga Film Mahasiswa ITB (LFM ITB), SFF 2013 ini dipublikasikan ke sekolah-sekolah yang ada di Bandung. Sebenarnya festival ini ditujukan untuk anak-anak berusia 9-14 tahun, namun tidak sedikit mahasiswa ITB yang tertarik untuk mengikutinya.


Kategori film yang diputarkan di SFF 2013 terbagi menjadi tiga, yaitu Family Edutainment, Ecology and Environment, dan Natural Science Life Science Technology. Total film yang disiapkan oleh panitia penyelenggara berjumlah 19 film, mulai dari film sains animasi yang berbobot ringan hingga film animasi komperhensif seperti pembahasan tentang energi nuklir. Film-film tersebut diseleksi dari sayembara film dari seluruh dunia yang diadakan 4 bulan sebelum festival ini berlangsung. Diantara film-film yang berhasil lolos dari seleksi juri, ada satu film animasi berasal dari Indonesia yang berjudul "Petualangan Banyu & Elektra: Menyalakan Kota". Film yang menceritakan tentang pentingnya penghematan listrik di daerah perumahan ini dikerjakan oleh Greeneration Indonesia dan Sahabat Kota. Greeneration Indonesia sendiri merupakan gerakan yang dipelopori oleh alumni Teknik Lingkungan ITB tahun 2000.


Melalui SFF 2013 inilah, Goethe Institut, ingin memberikan sumbangsih dalam penciptaan kesadaran generasi muda Indonesia mengenai pentingnya energi bagi masa depan. "Film ini edukasi yang baik untuk mempersiapkan anak-anak di masa depan. Sehingga, selain penyelenggara senang karena berbagi, anak-anak juga senang karena mendapat ilmu baru," kata Kusuma Pandu Jaya, volunteer SFF 2013 ini.

 

Sumber foto:Website Institut Francais Indonesia dan Geothe Institut

 

Oleh: Bayu Rian Ardiyansah (IJA 2013)