ITB Mulai Selenggarakan Perkuliahan Tatap Muka untuk Tingkatkan Atmosfer Akademik
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung (ITB) mulai menerapkan transisi perkuliahan dari daring menuju tatap muka (hybrid). Bertempat di kampus ITB Jalan Ganesha, No 10, Bandung, Senin, 27 September 2021, dilaksanakan kegiatan penyambutan mahasiswa kembali ke kampus dalam rangka transisi perkuliahan tatap muka (PTM).
Acara penyambutan tersebut dihadiri oleh Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., dan Sekretaris Institut Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, para Dekan, Pimpinan, dan sebagian mahasiswa.
Menurut Prof. Jaka, PTM diselenggarakan untuk meningkatkan atmosfer akademik. Namun dalam pelaksanaannya, keselamatan bagi seluruh sivitas akademika menjadi hal yang utama. “Kegiatan PTM ini bukan bersifat euforia melainkan telah diukur untuk meningkatkan dan membangun kembali atmosfer akademik,” ujarnya.
Dia menjelaskan, bahwa selama kurang lebih 18 bulan menjalankan perkuliahan secara daring disebabkan pandemi, tentu terdapat pengaruhnya bagi capaian pembelajaran (learning outcomes). Namun, dijelaskan Prof. Jaka, PTM belum bisa diselenggarakan secara sekaligus. Oleh karena itu untuk semester ini, ITB memprioritaskan untuk kegiatan praktikum, workshop, kuliah lapangan, atau kegiatan-kegiatan yang experiential learning.
Prioritas kedua adalah mahasiswa yang akan melaksanakan sidang. Untuk mencari referensi, ITB telah membuka perpustakaan yang dibatasi dengan kapasitas 25 persen. “Kami mendorong semua sivitas akademika untuk menjadi duta prokes sehingga disiplin dalam pelaksanaan PTM dapat menjadi contoh bagi warga di sekitar,” ujarnya.
Rektor ITB mengatakan, ITB sangat serius ingin menyelenggarakan perkuliahan tatap muka. Untuk itu, kegiatan PTM telah dipersiapkan dengan baik dengan cara mengikuti setiap peraturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah. Tim Satgas Covid-19 ITB terus menjalin koordinasi di internal dan dengan pihak eksternal.
Kendati dalam masa pandemi, tri darma perguruan tetap dijalankan. “18 bulan tidak belajar di kampus. Selama waktu itu, kegiatan seperti pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat telah dilakukan. Learning outcomes secara umum memadai,” lanjutnya.
Meski begitu, imbuhnya, ITB tetap waspada terhadap penyebaran pandemi. Dalam pelaksanaan PTM, ITB akan senantiasa mengevaluasi kalau terdapat hambatan.
Wajib Sudah Vaksin
Bagi mahasiswa yang akan masuk kampus, ITB mewajibkan sudah divaksin minimal satu kali. Berdasarkan hasil survei, sekitar 70 persen mahasiswa sudah divaksin. Namun bagi yang belum, ITB mengingatkan untuk segera vaksin karena hal tersebut merupakan kewajiban pribadi setiap mahasiswa.
“Banyak program vaksinasi di luar, namun bisa dibantu oleh ITB untuk menyalurkan vaksinasi. Mulai hari ini kita membiasakan kebiasaan baru, Lindungi ITB, kita peduli, kita lindungi sivitas ITB membiasakan kebiasaan baru,” jelasnya.
Dengan dilaksanakan PTM masa transisi ini, disambut baik oleh mahasiswa, salah satunya Ilham Subandoro, mahasiswa SBM, Program Studi Manajemen, semester 7, angkatan 2019. Dia mengatakan, “Pandemi justru kesempatan bukan hambatan. Perasannya bisa kembali ke kampus ITB, sangat senang dan bangga bisa ketemu dosen dan mendapatkan fasilitas secara offline, ini bisa dimanfaatkan dan dimaksimalkan segala potensi dan kemampuan di kampus ini,” ungkapnya.