ITB OPEN XI, Ajang Bergengsi Para Petenis Meja
Oleh asni jatiningasih
Editor asni jatiningasih
BANDUNG, itb.ac.id- Rabu (19/11) sampai dengan Minggu (23/11) merupakan hajat besar bagi Unit Aktivitas Tenis Meja (UATM) ITB. Pasalnya, ITB OPEN XI, turnamen tenis meja se-Indonesia 2008 tahun ini diikuti sekitar 640 pemain tenis meja, "Merupakan kejuaraan nasional terbesar untuk kategori jumlah peserta," ujar Arkanudin (Fisika'05), Ketua ITB OPEN XI. ITB OPEN tahun ini diikuti oleh beberapa pemain tenis meja nasional seperti David Jacob, Yon Mardiono, Budiono, Gilang, Ficky, Ismu Harinto yang pernah berlaga di Olimpiade Sydney, A. Dahlan, Nuni Sugiani peraih medali perak perorangan PON Kalimantan Timur 2008, juga pemain senior Momon Afrimon (NHI) serta Ling-ling Agustin, mantan pemain nasional yang pernah berlaga di Olimpiade Barcelona. Bertabur bintang, begitulah seperti yang diungkapkan Petra Novandi (IF'05), ketua UATM.
"ITB OPEN diselenggarakan untuk membina dan meningkatkan prestasi pertenismejaan Indonesia, " ungkap Arkanudin, disela-sela kesibukan acara. Berbagai kategori usia diadakan untuk menampung minat peserta turnamen tenis meja. Kategori veteran misalnya, menurut Arkanudin, diadakan untuk memberikan kesempatan kepada mantan-mantan tokoh tenis meja untuk kembali berlaga. Kala itu, terlihat hadir para tokoh tenis meja Indonesia seperti Ade Kusyanto, Adi Pranajaya, dan Rudi Lukito serta ketua-ketua persatuan tenis meja di Indonesia. ITB OPEN sendiri telah menjadi agenda tahunan Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI). Untuk kategori eksekutif, Seto Mulyadi yang dikenal sebagai Kak Seto, Ketua Komnas Perlindungan Anak, turut berpartisipasi sebagai peserta.
Kejuaraan ini sendiri mempertandingan 8 kategori, antara lain tunggal umum putra dan putri, beregu campuran mahasiswa, tunggal mahasiswa putra dan putri, tunggal putra veteran, tunggal kadet (15 tahun ke bawah) putra dan putri, serta kategori eksekutif. Di kategori tunggal umum putra, juara satu, dua dan tiga berturut-turut dimenangkan oleh Ismu Harinto (Ranarraya), A. Dahlan (Jawa Timur), dan Gilang M (Jawa Timur) serta Momon (NHI). Di kategori tunggal umum putri dimenangkan oleh Ling Ling A (Brantas Abipraya), Nuni (Ciamis), Silir dan Nur Azizah (Jawa Timur). Di kategori beregu mahasiswa campuran dimenangkan oleh UNIKA A, UNIKA B, STIA BAGASASI dan UNS A. Di kategori tunggal mahasiswa putra dimenangkan oleh Gilang M (UNIKA), Dony (Widya Madya Semarang), A. Dahlan (UNIKA) & A. Ma'rufin (UNIKA). Di kategori tunggal mahasiswa putri dimenangkan oleh Silir (UNIKA), Yudha (UNIKA), Yeny (UNIKA) & Evy (STIMIK MITRA KARYA BEKASI). Di kategori tunggal kadet putra dimenangkan oleh Deni (Desa Tasik), Yosef (Gani Artha), Egi (Pelangi) & Bima (Desa Tasik). Di kategori tunggal kadet putri dimenangkan oleh Mira F (Gunadarma), Rahma (Gunadarma), Rina (Family) & Natasha (Bekasi). Di kategori tunggal Veteran putra dimenangkan oleh Tito S (NHI), Edi Mahmud (Ayam Merak), Toni Meringgi (Baraga 137) & Adeng (D'Palm). Di kategori eksekutif dimenangkan oleh Dadang Sunandar (Pemda), Benard (Pertamina), H. Setiawan (Pemda) & H.Iding (Braga 137).
Hal unik dalam ITB OPEN kali ini adalah digunakannya "Digital Scoring Board", papan skor digital yang telah disesuaikan dengan aturan tenis meja yang sudah baku. Papan digital tersebut merupakan karya anggota UATM, Arthur Jonathan (Elektro ITB'05), dan telah di-review oleh Washington, wasit dengan sertifikasi International Table Tennis Federation (ITTF).
Dalam penutupan, Minggu (23/11), pembina UATM ITB, Prof.Dr.Edy Tri Baskoro menjanjikan tahun depan akan mengundang atlet mahasiswa dari luar negeri sebagai langkah menuju Regional Asia Tenggara. Satu lagi prestasi UATM.
Kejuaraan ini sendiri mempertandingan 8 kategori, antara lain tunggal umum putra dan putri, beregu campuran mahasiswa, tunggal mahasiswa putra dan putri, tunggal putra veteran, tunggal kadet (15 tahun ke bawah) putra dan putri, serta kategori eksekutif. Di kategori tunggal umum putra, juara satu, dua dan tiga berturut-turut dimenangkan oleh Ismu Harinto (Ranarraya), A. Dahlan (Jawa Timur), dan Gilang M (Jawa Timur) serta Momon (NHI). Di kategori tunggal umum putri dimenangkan oleh Ling Ling A (Brantas Abipraya), Nuni (Ciamis), Silir dan Nur Azizah (Jawa Timur). Di kategori beregu mahasiswa campuran dimenangkan oleh UNIKA A, UNIKA B, STIA BAGASASI dan UNS A. Di kategori tunggal mahasiswa putra dimenangkan oleh Gilang M (UNIKA), Dony (Widya Madya Semarang), A. Dahlan (UNIKA) & A. Ma'rufin (UNIKA). Di kategori tunggal mahasiswa putri dimenangkan oleh Silir (UNIKA), Yudha (UNIKA), Yeny (UNIKA) & Evy (STIMIK MITRA KARYA BEKASI). Di kategori tunggal kadet putra dimenangkan oleh Deni (Desa Tasik), Yosef (Gani Artha), Egi (Pelangi) & Bima (Desa Tasik). Di kategori tunggal kadet putri dimenangkan oleh Mira F (Gunadarma), Rahma (Gunadarma), Rina (Family) & Natasha (Bekasi). Di kategori tunggal Veteran putra dimenangkan oleh Tito S (NHI), Edi Mahmud (Ayam Merak), Toni Meringgi (Baraga 137) & Adeng (D'Palm). Di kategori eksekutif dimenangkan oleh Dadang Sunandar (Pemda), Benard (Pertamina), H. Setiawan (Pemda) & H.Iding (Braga 137).
Hal unik dalam ITB OPEN kali ini adalah digunakannya "Digital Scoring Board", papan skor digital yang telah disesuaikan dengan aturan tenis meja yang sudah baku. Papan digital tersebut merupakan karya anggota UATM, Arthur Jonathan (Elektro ITB'05), dan telah di-review oleh Washington, wasit dengan sertifikasi International Table Tennis Federation (ITTF).
Dalam penutupan, Minggu (23/11), pembina UATM ITB, Prof.Dr.Edy Tri Baskoro menjanjikan tahun depan akan mengundang atlet mahasiswa dari luar negeri sebagai langkah menuju Regional Asia Tenggara. Satu lagi prestasi UATM.