ITB Open XII : Membina Prestasi dan Berkontribusi Teknolgi
Oleh Vernida Mufidah
Editor Vernida Mufidah
BANDUNG, itb.ac.id- ITB Open yang merupakan turnamen tenis meja berskala nasional akan diselenggarakan kembali oleh Unit Aktivitas Tenis Meja (UATM). Turnamen yang ke-12 akan diadakan pada Selasa hingga Minggu (23-28/11/10) di Gedung Serbaguna ITB.Hal ini banyak ditunggu-tunggu oleh para penggemar tenis meja.
Pada Konferensi Pers yang diadakan Senin (15/11/10), terdapat lima nomor yang dipertandingkan yaitu nomor mahasiswa, nomor umum, nomor kadet, nomor veteran dan terakhir nomor eksekutif. Untuk nomor umum, tentunya banyak atlit nasional yang mengikuti turnamen bergengsi ini, seperti Yon Mardiyono, Gilang Maulana, David Jacob, Ismu Harinto. Terlebih menurut tuturan Prof. Dr. Edi Tri Baskoro sebagai pembina UATM, banyak atlit nasional yang lahir dari ITB Open.
Memberikan Pembinaan Prestasi dan Teknologi
ITB Open diselenggarakan sejak tahun 1995 dan menjadi salah satu ajang unjuk kebolehan para penggemar tenis meja untuk skala nasional. Tujuan dari ITB Open tersendiri adalah membina prestasi dalam tenis meja serta memberikan kontribusi teknologi. Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan ITB sebagai institut teknologi. Dimana karya yang dihasilkan oleh para mahasiswa digunakan oleh masyarakat.
Teknologi yang diterapkan pada ajang ITB Open adalah digital scoring board. Alat ini menampilkan skor pertandingan secara digital, selain itu menampilkan iklan dari pihak sponsor. Digital scoring board ini diciptakan oleh para mahasiswa ITB dari berbagai jurusan. Pertama kalinya digunakan pada ITB Open ke-11 pada tahun 2008 dengan jumlah empat buah.
Sekretaris Umum Pengurus Daerah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jawa Barat Warli Haryana M.Pd. menuturkan bahwa ITB menjadi barometer untuk perguruan tinggi lain untuk turnamen tenis meja, karena ITB Open tersendiri merupakan agenda kegiatan PTMSI. PTMSI Jawa Barat juga mengharapkan dapat bekerja sama dengan ITB di bidang teknologi untuk tenis meja, misal pembuatan karet bet yang berkualitas agar Indonesia tidak membeli produk luar.
"Sejauh ini peserta yang baru mendaftar sekitar 200 orang. Ekspektasi untuk peserta ITB Open ke-12 ini adalah sekitar 1000 orang peserta. Dengan total hadiah tujuh puluh juta rupiah dan memperebutkan piala Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), ITB dan piala PTMSI." tutup Septiano Gandhi ketua panitia ITB Open XII.
Memberikan Pembinaan Prestasi dan Teknologi
ITB Open diselenggarakan sejak tahun 1995 dan menjadi salah satu ajang unjuk kebolehan para penggemar tenis meja untuk skala nasional. Tujuan dari ITB Open tersendiri adalah membina prestasi dalam tenis meja serta memberikan kontribusi teknologi. Tentunya hal ini sangat berkaitan dengan ITB sebagai institut teknologi. Dimana karya yang dihasilkan oleh para mahasiswa digunakan oleh masyarakat.
Teknologi yang diterapkan pada ajang ITB Open adalah digital scoring board. Alat ini menampilkan skor pertandingan secara digital, selain itu menampilkan iklan dari pihak sponsor. Digital scoring board ini diciptakan oleh para mahasiswa ITB dari berbagai jurusan. Pertama kalinya digunakan pada ITB Open ke-11 pada tahun 2008 dengan jumlah empat buah.
Sekretaris Umum Pengurus Daerah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jawa Barat Warli Haryana M.Pd. menuturkan bahwa ITB menjadi barometer untuk perguruan tinggi lain untuk turnamen tenis meja, karena ITB Open tersendiri merupakan agenda kegiatan PTMSI. PTMSI Jawa Barat juga mengharapkan dapat bekerja sama dengan ITB di bidang teknologi untuk tenis meja, misal pembuatan karet bet yang berkualitas agar Indonesia tidak membeli produk luar.
"Sejauh ini peserta yang baru mendaftar sekitar 200 orang. Ekspektasi untuk peserta ITB Open ke-12 ini adalah sekitar 1000 orang peserta. Dengan total hadiah tujuh puluh juta rupiah dan memperebutkan piala Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), ITB dan piala PTMSI." tutup Septiano Gandhi ketua panitia ITB Open XII.