ITB Optimalkan Pusat Riset untuk Kembangkan Teknologi dan Dorong Inovasi

Oleh Najma Shafiya - Mahasiswa Teknologi Pascapanen, 2020

Editor Anggun Nindita


BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar diskusi bersama Komite Ekosistem Strategis Majelis Wali Amanat (MWA) ITB pada Rabu (11/09/2024) di Ruangan Rapim A, Gedung Rektorat ITB. Agenda ini dihadiri oleh Sekretaris Institut Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, Wakil Ketua Komite Ekosistem Strategis MWA Salman Subakat, Wakil Ketua Komite Ekosistem Strategis MWA Prof. Dr. Ir. Deny Juanda Puradimaja, beserta jajaran MWA dan Kepala Pusat Riset di ITB.

Bersama dengan jajaran MWA dan Kepala Pusat di masing-masing fakultas, Sekretaris Institut berdiskusi mengenai strategi hilirisasi pusat-pusat yang ada di ITB dengan mengembangkan program-program yang telah ada. Termasuk salah satunya dalam ranah penggunaan teknologi dalam kebijakan pengelolaan sampah, ekonomi hijau, dan renewable energy.

ITB memiliki kapabilitas untuk membangun ekosistem yang holistik melalui integrase inovasi, kemitraan yang kuat, dana abadi yang besar, dan program lintas disiplin yang kuat sehingga menjadikannya pionir dalam pendidikan dan riset di Indonesia.

Sebagai informasi, ITB memiliki 3 jenis pusat yang telah berdiri berdasarkan Surat Keputusan Rektor No.10 Tahun 2024 Tentang Pusat (Center) di Fakultas/Sekolah ITB, yaitu pusat sebagai wadah yang bersifat multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin untuk mengakomodasi perkembangan ilmu dan keahlian, pusat penelitian sebagai wadah fungsional sebagai organisasi program yang melaksanakan dan mengelola penelitian dan riset, dan pusat unggulan IPTEK yang menyelenggarakan riset bertaraf internasional dengan pendekatan multidisiplin.

Pusat-pusat ini dibuat untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Tridharma ITB yang multidisiplin, multi keahlian/keilmuan di lingkungan Fakultas/Sekolah.

Dalam sesi diskusi, Salman Subakat mengatakan bahwa perubahan paradigma dari fundraising menuju ITB solution dimulai dari keterbukaan akses melalui website ITB.

Beliau menambahkan pentingnya penguatan citra ITB sebagai problem solver di masyarakat melalui peningkatan digital branding yang lebih baik.

"Upaya ini perlu ditingkatkan untuk memastikan bahwa berbagai inovasi dan solusi yang dihasilkan oleh ITB dapat lebih mudah diakses oleh publik, terutama dalam ranah daring," ujarnya.

Agenda ini diharapkan menjadi langkah awal yang strategis untuk memperkuat ekosistem inovasi melalui pusat-pusat yang ada di ITB ke depannya.

Reporter: Najma Shafiya (Teknologi Pascapanen, 2020)


scan for download