ITB Raih Juara I Kompetisi Debat Nasional Kefarmasian UGM

Oleh Muhammad Hanif

Editor Muhammad Hanif

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa ITB kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Kali ini datang dari tim debat Sekolah Farmasi ITB yang beranggotakan Irma Noviani (Farmasi Klinik dan Komunitas 2010), Rizky Miranti (Farmasi Klinik dan Komunitas 2010), dan Ujang Purnama (Farmasi Klinik dan Komunitas 2011). Bermodal keuletan dan kemampuan di bidang akademis, ketiga mahasiswa tersebut berhasil menyabet Juara I Debat Nasional Kefarmasian UGM.

Mempunyai pengalaman mengikuti lomba debat menjadi bekal Irma dan Ujang untuk mengikuti lomba ini. Pada lomba debat Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi (ISMAFARSI)  2011, mereka hanya berhasil mencapai semifinal. Oleh karenanya, mereka semakin tertantang untuk mengikuti lomba debat kefarmasian nasional ini.

Berbeda dengan Irma dan Ujang, kompetisi yang berlangsung pada Jumat hingga Minggu (16-18/11/12) adalah kali pertama Rizky mengikuti lomba debat. Rizky mengaku, pengetahuan dan wawasannya terhadap isu-isu kefarmasian dan kesehatan di Indonesia seperti isu obat herbal, kurikulum farmasi, dan impor bahan baku obat menjadi lebih terbuka.

Inisiatif Siapkan Dana Sendiri

Kepada Kantor Berita ITB, Irma mengaku banyak pengalaman yang didapatkan hingga mengantarkannya meraih juara dalam rangkaian acara Pharmacious UGM itu. Untuk memenuhi biaya pendaftaran yang besar, awalnya mereka berinisiatif untuk menjual nasi kuning, roti, dan permen di sela-sela kesibukan kuliah mereka.

Walau akhirnya seluruh pendanaan didukung oleh Sekolah Farmasi ITB, pengalamannya berjualan nasi kuning di kampus bersama teman-temannya menjadi kesan menarik baginya. Ia mengaku tidak malu sama sekali melakoni pekerjaanya tersebut, "Itu merupakan pengalaman paling berkesan selama kami mempersiapkan lomba ini," ucapnya diiringi gelak tawa.

Rizky menuturkan bahwa ia mendapat berbagai cerita menarik mengenai farmasi dari berbagai universitas peserta lomba tersebut. Rizky menyimpulkan bahwa minat mengikuti lomba debat kefarmasian di kalangan mahasiswa ITB cukup tinggi dan menurutnya, hal ini harus difasilitasi dengan baik.

Dengan lebih banyak diadakannya lomba debat dengan ragam fokus berbeda, Rizky berpendapat bahwa hal ini dapat menumbuhkan motivasi berprestasi bagi mahasiswa ITB. Terakhir, Rizky berpesan agar jangan takut untuk mencoba hal baru. Baginya, debat juga merupakan hal yang pertama kali Ia lakoni.

Dengan mencoba hal baru dan bertukar pikiran dengan banyak orang, pikiran akan menjadi lebih terbuka dan cara pandangan menjadi lebih objektif. Selain mencoba hal baru, minat untuk mengikuti kompetisi-kompetisi baik nasional maupun internasional juga harus ditingkatkan sehingga pengalaman dan pengetahuan yang didapat akan lebih banyak. "Jangan hanya belajar dan main-main saja tanpa membuahkan prestasi apapun," ucapnya mengakhiri wawancara.

Oleh:  Hafshah Najma Ashrawi (IJA 2012)