ITB Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian Tahun 2019 Hasil Audit PwC

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

Foto ilustrasi. (Sumber: Freepik.com)

BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh PwC (PricewaterhouseCoopers). Pengumuman ITB memperoleh Opini WTP tersebut disampaikan dalam Laporan Tim PwC kepada Majelis Wali Amanat (MWA), pada hari Rabu (22/4/2020). 

Audit dilakukan Tim PwC sejak akhir tahun 2019 lalu. Satu hari sebelum pengumuman, Closing Meeting diadakan melalui Google Meet dengan dihadiri Rektor, Sekretaris Institut, Wakil Rektor, Dekan 12 Fakultas/Sekolah, dan 27 pimpinan Unit Kerja di ITB, pada Selasa (21/4/2020). Closing meeting juga dihadiri oleh Ketua dan Sekretaris serta Staf Ahli Komite Audit MWA ITB. 

Opini wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Menanggapi capaian tersebut, Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) ITB, Prof. Hendra Gunawan menyampaikan bahwa mempertahankan dan membuat ITB semakin baik merupakan tantangan bersama untuk ke depannya. Ia berharap bahwa ITB dapat senantiasa menjaga akuntabilitasnya, baik dalam kegiatan akademik maupun dalam kegiatan non-akademik, khususnya yang terkait dengan keuangan, aset, dan kepegawaian. “SPI merupakan penjaga gawang yang tidak boleh lengah ataupun lelah menjaga akuntabilitas ITB, bersama-sama dengan para pimpinan unit di lingkungan ITB,” ujarnya.

Prof. Hendra menyampaikan, sejak menjadi badan hukum, ITB memiliki otonomi dalam pengelolaannya di satu sisi tetapi harus menjaga akuntabilitas di sisi lainnya. Terkait dengan keuangan, ITB menyusun laporan keuangan sesuai dengan standard akuntansi yang berlaku, serta diaudit oleh Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Komite Audit MWA ITB.

“Opini dari Akuntan Publik itu menjadi ukuran seberapa akuntabel pengelolaan keuangan ITB. Sebelum 2007, opininya ‘Disclaimer’. Pada tahun 2007, opininya membaik menjadi ‘Wajar Dengan Pengecualian’. Nah, sejak 2008, ITB selalu mendapat opini ‘Wajar Tanpa Pengecualian’ atau isitilahnya sekarang ‘Wajar Tanpa Modifikasian’," ujar Prof. Hendra saat dihubungi reporter Humas ITB, pada Kamis (23/4/2020).

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam dua tahun terakhir, Komite Audit menunjuk KAP PricewaterhouseCoopers untuk mengaudit laporan keuangan ITB. Tahun lalu, PwC memberikan opini Wajar Tanpa Modifikasian. Tahun ini PwC mengaudit laporan keuangan ITB lagi, dan mereka tentunya mencermati lebih jauh laporan keuangan ITB, termasuk pencatatan aset dan sistem IT pendukung yang dimiliki ITB. 

“Tahun ini juga ada pergantian kepemimpinan, baik di tingkat pusat maupun direktorat dan unit-unit, sehingga proses audit menjadi semakin ‘mendebarkan’. Namun, dengan kerja keras dan kerja sama yang baik di antara unit-unit yang diaudit, para pimpinannya, SPI, Pimpinan ITB, dan Komite Audit, beserta Tim PwC sendiri, akhirnya kita bisa menyusun laporan keuangan secara tepat waktu dan sesuai dengan standard yang berlaku, sehingga pada tanggal 22 April 2020 PwC memberikan opini ‘wajar dalam semua hal yang material, yang artinya sama dengan Wajar Tanpa Modifikasian’, jelasnya.

Namun demikian, ada hal-hal yang perlu diperbaiki oleh ITB ke depannya. Pada closing meeting tanggal 21 April 2020 Rektor menyampaikan bahwa ITB berkomitmen untuk menindaklanjuti rekomendasi dari PwC, baik yang terkait dengan keandalan sistem pengendalian internal maupun kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Dalam hal itu, SPI mempunyai tugas untuk mengoordinir dan mengawasi pelaksanaan rencana tindak lanjut tersebut.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan (WRURK) ITB Muhamad Abduh, Ph.D., dalam kesempatan yang sama mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk mencapai kinerja keuangan ITB dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian. "Semoga kinerja keuangan seperti ini, yang dari tahun ke tahun sudah menjadi kebiasaan kita di ITB, dapat terus dipertahankan dan semakin baik," ujarnya.

Lebih lanjut Abduh mengatakan bahwa ITB akan membuat tim khusus untuk menindaklanjuti beberapa catatan yang masih terjadi dan perlu diperbaiki sebagaimana yang telah disampaikan Rektor saat Closing Meeting bersama KAP PwC kemarin.