ITB Raih Prestasi Bidang Desain Ruang di UGM
Oleh Teguh Yassi Akasyah
Editor Teguh Yassi Akasyah
Tim pertama atau dikenal dengan sebutan Sumproject terdiri atas Dearista Nooria Kusuma (Arsitektur 2012) dan Karnia Dwinastiti (Arsitektur 2012) sebagai juara pertama, sedangkan tim kedua merupakan perorangan yang diwakili oleh Ahmad Nur Maksum (Arsitektur 2013) sebagai juara kedua. Masing-masing tim memberikan inovasi desain yang dikumpulkan dalam bentuk lembaran printout poster berukuran A3 dan softcopy poster karya tersebut. Poster tersebut memuat konsep, transformasi desain, perspektif serta detail dan potongan skematik gagasan peserta yang disampaikan dengan baik.
Sayembara Exhibition Corner: Kompetisi Konsep Ruang
Dengan berjalannya waktu, beberapa bagian bangunan PIKA UGM mengalami peralihan fungsi. Salah satu area direncanakan untuk dikembangkan menjadi ruang yang lebih fungsional, yang bukan hanya mewadahi fungsi sirkulasi tetapi juga sebagai tempat pameran. Exhibition corner gedung PIKA UGM merupakan konsep ruang publik yang ditujukan kepada mahasiswa, dosen, dan karyawan UGM untuk memamerkan dan menikmati karya maupun dokumen yang relevan dengan kegiatan-kegiatan di UGM.
Sayembara ini bertujuan untuk melihat potensi fungsi tambahan dan elemen desain interior yang inovatif, estetis, dan fungsional serta memberi citra UGM. Dalam kompetisi ini, dituntut untuk memberikan sumbangsih ide desain ruang yang akan diterapkan untuk exhibition corner tersebut. Diharapkan pesera mampu menciptakan instalasi yang mampu menarik pengunjung untuk mengambil gambar yang ketika diunggah melalui media sosial, khayalak umum mampu mengenali lokasi tersebut berada di UGM.
Tim Sumproject Citrakan Prestasi UGM Dalam Karya
Sebagai juara pertama, tim Sumproject mendesain ide yang lebih memfokuskan karyanya untuk mengenalkan UGM dari sisi sejarah, kondisi serta prestasi dari kampus yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta tersebut. ''Idenya dengan memasukkan elemen-elemen yang dapat menggambarkan citra UGM. Elemen-elemen tersebut diwujudkan dalam bentuk instalasi interior yang interaktif yang memuat sisi historis dari UGM,'' tutur Dearista dalam sesi wawancara.
Dalam mewujudkan ide tersebut, tim Sumproject merumuskannya dalam empat bagian. Pertama adalah display eksibisi yang eye-catchy, ruangan yang didesain merupakan ruang sirkulasi, sehingga ruangan tersebut memiliki opportunity berupa tingginya jumlah aktivitas dan mobilitas manusia. Dengan memanfaatkan hal tersebut maka dibuat tempat untuk men-display karya-karya yang dipamerkan dibuat semenarik mungkin sehingga orang tidak hanya berlalu tetapi juga mengunjungi ruang eksibisi ini.
Selanjutnya adalah dinding dekoratif yang mencitrakan UGM melalui penerjemahan hiasan dinding dan instalasi yang diletakkan pada dinding-dinding ruangan. Sedangkan rumusan ketiga adalah pengaturan zonasi, yaitu ruangan dibagi menjadi tiga zona yaitu daerah eksibisi, Instalasi utama dan lounge. Rumusan terakhir adalah pengaturan sirkulasi, sirkulasi dari ruangan diatur agar setiap pengunjung yang masuk ke ruangan yang di desain dapat menikmati semua display dan instalasi yang ada sehingga tidak terdapat karya pameran yang terlewat oleh pengunjung.
Ide yang digambarkan tersebut berhasil menarik perhatian dewan juri yang berujung kepada perolehan prestasi yang membanggakan bagi ITB. Dearista mengaku bahwa hal ini merupakan kesempatan yang tidak boleh dilewatkan untuk berkarya. ''Great things take time and hardwork never betrays you, intinya jangan berhenti mencoba setiap kesempatan yang ada. Jangan sampe nyerah gara-gara kalah dari suatu kompetisi,'' tambah Dearista.
Sumber dokumentasi: Dearista Nooria Kusuma (Arsitekur 2012).