ITB Resmikan Gedung Riset dan Museum Energi - Mineral

Oleh Teguh Yassi Akasyah

Editor Teguh Yassi Akasyah

BANDUNG, itb.ac.id - Dalam rangka implementasi penataan kampus ITB Ganesha, beberapa fasilitas pendukung penyelenggaraan pendidikan telah dan sedang dibangun. Salah satu gedung yang telah selesai dibangun adalah Gedung Riset dan Musem Energi - Mineral ITB yang telah diresmikan pada Kamis (03/04/14). Peresmian penggunaan gedung tersebut dihadiri oleh Rektor ITB Prof.Ahmaloka. Gedung yang berlokasi di wilayah Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB ini dibagun dengan konsep pengembangan Center of Research Excellence (CoRE) dan diperuntukan sebagai gedung laboratorium  penelitian di bidang energi dan mineral.

Acara peresmian dibuka dengan sambutan dari Prof.Ahmaloka yang menyatakan antusiasmenya dalam pembangunan gedung tersebut. Gedung  delapan lantai tersebut  memfasilitasi beberapa kegiatan sebagai Museum Energi Indonesia, Center of Research Exellence of Fosil Energy (Oil, Gas, Coal, etc.), Center of Research Exellence for Renewable Energy, dan Center of Research Exellence for New Energy. "Gedung ini dijadikan sebagai fasilitator penelitian di bidang energi dan mineral sehingga ITB dapat mengembangkan konsep tersebut lebih dalam lagi," tutur Prof.Ahmaloka dalam sambutannya.

Dalam pencapaian tujuan ITB sebagai pusat penelitian, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumia (FITB), Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD, dan Fakultas Teknik Industri (FTI) yang memiliki peluang untuk mengembangkan energi fosil dan Energi Baru Terbarukan (EBT) mendapatkan fasilitas penelitian di gedung baru tersebut.   Konsep pengembangan CoRE tersebut adalah kumpulan masing-masing entitas multidisiplin ilmu yang terintegrasi dalam pengembangan body of knowledge pada industri mineral dan energi.

"Interaksi multidisiplin ilmu ini akan mampu mengembangkan konsep baru di bidang energi dan mineral tersebut, maka dari itu pergunakanlah fasilitas ini untuk menunjang penelitiannya," tambah Prof.Ahmaloka. Fasilitas yang dimaksud utamanya adalah laboratorium  penelitian  mutakhir sebagai sarana penelitian kelas dunia. Gedung ini juga dirancang dengan konsep pendukung interaksi antar disiplin ilmu secara intensif dalam jangka panjang sehingga diharapkan menghasilkan inovasi di bidang energi dan mineral.

Gedung ini tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk sivitas ITB saja. Namun juga dapat digunakan untuk semua akademisi dari berbagai universitas atau pusat penelitian lainnya yang ingin mengembangkan sumber daya energi dan mineral. Penggunaan gedung ini akan berkaitan dengan kebutuhan energi nasional, dalam hal ini mencakup  ketersediaan energi, deliverability (ketersampaian), dan keterjangkauan