ITB Sehat 2015: Jaga Kesehatan, Jaga Produktivitas
Oleh Cintya Nursyifa
Editor Cintya Nursyifa
Acara ITB SEHAT 2015 ini merupakan acara yang terdiri dari cek kesehatan lengkap yang dilaksanakan di Lapangan Basket, mulai dari pemeriksaan mata, gigi dan cek paru-paru, konsultasi psikologi, donor darah. Kemudian talkshow mengenai hidup sehat dan produktif di Auditorium Perpustakaan Pusat ITB diakhiri dengan fun urbanathlon. "Karena dirasakan perlunya suatu event yang mendorong massa kampus agar berpola hidup sehat," tutur Cindytami (Teknik Geologi 2012) selaku Ketua Pelaksana ITB Sehat 2015 ketika memberikan alasan terkait penyelenggaraan kegiatan tersebut. Tujuan utama kegiatan tersebut adalah menyadarkan, mengajak, dan memfasilitasi baik mahasiswa maupun umum untuk berpola hidup sehat. Kegiatan yang diadakan keempat kalinya ini merupakan suatu penyempurnaan dari kegiatan sebelumnya dengan jumlah peserta yang terbatas. Panitia bekerja sama dengan lembaga tekait seperti relawan HMF (Himpunan Mahasiswa Farmasi) dan Volunteer Doctor (organisasi dokter relawan). Acara yang diperuntukkan untuk umum ini pun ternyata mengundang antusiasisme yang tinggi dari para peserta yang hadir. Peserta yang hadir pun berasal dari berbagai kalangan, baik mahasiswa maupun umum.
"The way to get happiness is happy lifestyle, and the way to get healthiness is healthy lifestyle," ungkap Ade Rai dalam sela-sela sesi talkshow yang diadakan di Auditorium Perpustakaan Pusat ITB. Selain itu Vera dan Vali, panggilan kedua saudara kembar tersebut, menekankan betapa pentingnya menjaga kesehatan melalui pola makan dan tidur yang teratur. Menurut Vera, ketika seseorang begadang, itu artinya orang tersebut belum bisa mengatur waktu dengan optimal. "Begadang tuh preparation to lose," tambah Vali. Seluruh narasumber pada talkshow memberikan informasi yang inspiratif dan edukatif, sehingga peserta semakin tertarik untuk mencari tahu tentang pentingnya pola hidup sehat. Harapannya acara ini menjadi rutinitas, tiap tahun dapat digelar, dengan antusiasisme yang lebih tinggi peserta yang lebih banyak dan kolaborasi-kolaborasi itu dapat terjalin lebih banyak lagi," tutup Pramesti Wulandari Santoso (Matematika 2012) selaku Menteri Olahraga dan Kesehatan Kabinet KM-ITB.