ITB Siap Berkolaborasi dalam Pengembangan Blockchain for Port Industry

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Pemerintah Indonesia tengah gencar melakukan pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan dan inovasi di era digital. Blockchain merupakan salah satu inovasi yang mulai dikembangkan dan menarik perhatian industri terutama industri kepelabuhanan. Berkenaan dengan hal tersebut, Indonesia Port Corp (IPC) menyelenggarakan webinar tentang “Blockchain for Port Industry”, Kamis (3/6/2021).

Webinar tersebut diisi oleh lima pembicara di antaranya, perwakilan Badan Riset Inovasi dan Nasional Republik Indonesia, Prof. Ismunandar, Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Imam Bustomi, Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia, Oham Dunggio, Co-founder dan Direktur Blocksphere & Indonesian Blockchain Network, Gilang Bhagaskara, serta Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Reini juga turut mengajak dua dosen ITB yakni Dr.-Ing. Eueung Mulyana dan Budi Raharjo, Ph.D. untuk menjelaskan tentang blockchain secara umum dan beberapa riset blockchain yang dilakukan ITB.

Badan Riset Inovasi dan Nasional Republik Indonesia, Prof. Ismunandar menyampaikan tentang “Strategi Riset Aplikatif Berbasis Kolaborasi Ekosistem” dan dilanjutkan penyampaian materi oleh Asisten Deputi Bidang Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Imam Bustomi tentang “Visi Learning, Riset, dan Inovasi untuk Membangun Keunggulan BUMN”.
Kedua topik yang dibawakan oleh pembicara di sesi 1 sama-sama menjelaskan pentingnya riset dan inovasi dalam mewujudkan Indonesia 2045. Ismunandar menyampaikan strategi infrastruktur Indonesia di tahun 2045 yakni menjadi world class creative digital economic center. Hal ini juga yang menjadi prioritas BUMN dimana membangun inovasi dalam bisnis dan kepimpinan teknologi tengah gencar dilakukan oleh BUMN.

“Bukan tidak mungkin, strategi yang direncanakan di tahun 2045 dapat tercapai apabila triple helix (industri, pemerintah, akademisi) dapat berkolaborasi dengan baik yang ditunjang oleh media dan teknologi sehingga tercipta penta helix yang diharapkan hilirisasi menggunakan hasil riset serta inovasi di masyarakat dan industri dapat terjadi secara natural,” ujarnya.

Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D. bersama Dr.-Ing. Eueung Mulyana berbicara tentang “Emerging Blockchain Research” dan contoh-contoh riset blockchain yang telah dilakukan oleh ITB. “Kami siap bekerja sama dan berkolaborasi dalam pengembangan blockchain di bidang port industry,” ujar Prof. Reini.

Dalam paparannya, Dr. Eueung mengatakan, emerging research tentang blockchain meliputi riset dasar dan riset aplikasinya. Riset di bidang blockchain juga sudah mulai multidisiplin, sehingga bisa dilihat dari berbagai kacamata. “Yang paling sering muncul adalah blockchain dalam kacamata riset dan bisnis,” ujarnya.

Di ITB sendiri, penerapan blockchain telah dilakukan dalam berbagai bidang seperti e-voting dengan berbagai skema algoritma konsensus, impelementasi e-government seperti pencatatan pertanahan, pemantauan pemanfaatan dana BOS, klaim asuransi kesehatan, dll. Aplikasi blockchain juga digunakan untuk tracking makanan.

Reporter: Pravito Septadenova Dwi Ananta (Teknik Geologi, 2019)