Teknik Metalurgi ITB Pertemukan Akademisi, Praktisi, dan Pemerintah melalui SNBB IV 2016

Oleh Nur Huda Arif

Editor Nur Huda Arif

BANDUNG, itb.ac.id - Puncak perhelatan akbar dua tahunan Program Studi Teknik Metalurgi ITB, Seminar Nasional Besi dan Baja (SNBB) IV, digelar pada Kamis (28/04/16). Bertempat di Aula Timur ITB, acara ini merupakan akhir dari rangkaian SNBB IV yang sudah berlangsung sejak Selasa (26/04/16). Setelah sebelumnya mahasiswa,  akademisi,  dan praktisi hadir untuk mempresentasikan penelitiannya, kini perwakilan pemerintah turut hadir mempresentasikan kebijakan-kebijakan terkait industri besi dan baja nasional. Acara dengan tajuk "Teknologi Proses Metalurgi untuk Industri Besi dan Baja Nasional" ini merupakan wadah interaksi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri demi mencapai kemajuan di bidang industri besi dan baja. Acara dibuka oleh Prof. Dr. Sri Widiyantoro, M.Sc, Ph. D, mewakili Rektor Institut Teknologi Bandung.

Sesi pertama diisi oleh Andi Rizaldi selaku perwakilan Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian dan Chrisnawan selaku perwakilan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kedua pembicara menyampaikan strategi sinergisasi pemerintah dalam menyokong industri besi baja yang melibatkan Kementerian Keuangan, ESDM, Perindustrian, dan Pekerjaan Umum. Kebijakan ini berupa regulasi pajak, bahan bakar, daya serap pasar lokal, hingga peningkatan pasar lokal.

Sesi kedua diisi oleh Ir. Setiawan Surakusumah selaku Chief Strategy and Technical Commitee IISIA, Ir. Koesnohadi dari PT Krakatau National Resources, Ir. Kuswanto Atmosumarto  selaku perwakilan AP3I, dan Ir. I Made Dana Tangkas, M.Si selaku Direktur PT. Toyota Motor Indonesia. Para pembicara memaparkan potensi pasar besi dan baja di tingkat nasional dan regional, tingkat konsumsi besi dan baja di sektor industri, hingga proyeksi pengembangan produksi dan konsumsi besi dan baja hingga tahun 2020.

Sesi ketiga diisi oleh Herry Kurniawan selaku perwakilan Kementerian PUPR, Ihsan Mahyudin selaku perwakilan IPERINDO, Ir. Ahmad Hafidz, M.Sc selaku Direktur PT KHI Pipe Industries, dan Dr. Ir Eddy Agus Basuki, M. Sc selaku ketua BK Melaturgi PII. Pembicaraan pada sesi ini membahas tentang kebutuhan besi baja untuk infrastruktur, perkapalan, sarana lepas pantai, hingga industri minyak dan gas. Selain itu juga dibicarakan kompetensi metalurgi dalam industri besi dan baja.

Sesi selanjutnya adalah presentasi dari Cristian Cattalini selaku perwakilan dari Tenova Melt Shops, Italia. Beliau memaparkan teknologi terkini produksi besi baja menggunakan electric arc furnace yang bersifat modular sehingga lebih fleksibel. Kemudian acara ditutup dengan resume dari  Dr. Zulfiadi Zulhan selaku ketua SNBB IV sebelum pembagian doorprize berupa iPhone 5S.

Batu Lompatan Untuk Indonesia yang Mandiri

Seminar Nasional Besi dan Baja diadakan dengan niat luhur untuk menumbuhkan minat mahasiswa berkontribusi dalam pengembangan industri besi dan baja. "Mungkin perusahaan dan pemerintah lebih senang kalau acara konferensi seperti ini diadakan di hotel, tapi kami adakan acara ini di lingkungan kampus agar menarik banyak mahasiswa untuk hadir. Acara ini sejatinya untuk mahasiswa," ujar Dr. Zulfiadi Zulhan. Dengan menghadirkan 34 pembicara yang kompeten dalam dunia industri besi dan baja, serta melibatkan setidaknya 19 perusahaan nasional dan multinasional terkait industri besi dan baja, SNBB menjadi kesempatan terbaik bagi mahasiswa, peneliti, pelaku industri dan pemerintah untuk saling berinteraksi dan bertukar pikiran. Besar harapannya agar acara seperti ini dapat menjadi batu lompatan untuk menjadikan Indonesia bangsa yang mandiri, salah satunya dalam industri besi dan baja.

ITB Journalist Apprentice 2016

Gilang Audi Pahlevi (Teknik Metalurgi 2014)