ITB Talks 2024: Komitmen ITB Tingkatkan Kualitas Pendidikan dan Fungsi Kemahasiswaan di 2024

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG-itb.ac.id., Dalam rangka menuju kegiatan perkuliahan perdana di tahun 2024, Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menyelenggarakan ITB sebagai wadah interaksi internal mengenai keberjalanan kebijakan kampus.

Salah satu pemateri pada acara ini adalah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng. Dalam pemaparannya, beliau mengungkapkan ITB akan berkomitmen meningkatkan kualitas akademik dan fungsi kemahasiswaan ITB mulai semester II TA 2023/2024 berlangsung.

Pendidikan tidak akan pernah lepas dari perkembangan masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, semakin berubah pula arah gerak pendidikan. Di beberapa dekade ke belakang, pendidikan di seluruh dunia masih berdasarkan skill. Namun, di masa sekarang pendidikan akan lebih dititiberatkan pada penguasaan teknologi dan intelligence.

Berdasarkan Rencana Induk Pengembangan Institusi ITB (RENIP ITB) 2025-2050, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian dan harus terlaksana di tahun ajaran baru mendatang. RENIP secara otomatis mengubah paradigma baru ITB 2050 yakni mahasiswa dipandang sebagai pembelajar aktif yang bekerja dalam sistem perguruan tinggi yang dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa agar efektif mempelajari pengetahuan yang diperlukannya, baik untuk tujuan memasuki dunia kerja, maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Institusi memberikan fasilitasi yang memungkinkan mahasiswa menemukan jati dirinya,” ungkap Prof. Jaka.

Selain itu, dirinya juga menjelaskan mengenai pendekatan push dan pull yang perlu diterapkan kepada mahasiswa. Dalam pendekatan push, mahasiswa diharapkan mampu menempatkan sains dan matematika sebagai fondasi dan kemudian manusia menjajaki ilmu pengetahuan yang dapat dibangun dari fondasi pengetahuan tadi.

Sementara itu, pada pendekatan pull, mahasiswa tidak menutup diri dari multidisiplin khususnya di dunia ilmu terapa seperti, teknologi, rekayasa, kesehatan, dan lain sebagainya.

Menyikapi hal ini, beliau menegaskan akan mengelaborasikan evaluasi kurikulum di satu tahun kebelakang untuk menyesuaikan RENIP 2025-2050. Evaluasi dilakukan berdasar survei ke tiap program studi di ITB untuk menjadi masukan perubahan kurikulum. Beberapa perubahan kurikulum di antaranya suplemen RENIP, benchmarking, pendapat prodi, tracer study dan user survei, dan ketentuan nasional.

Selain kegiatan akademik, pembentukan jati diri mahasiswa dapat tercipta melalui program kemahasiswaan. Berdasarkan analisis tracer study, program-program kemahasiswaan juga sangat berdampak bagi karir mahasiswa. Oleh karena itu, mulai semester II TA 2023/2024 program kemahasiswa dapat terinstitusi. Mahasiswa dapat meminta pendanaan terkait kegiatan kemahasiswaan ke ITB dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Prof. Jaka mengungkapkan program baru ini berlandaskan slogan AIR ITB (Adaptif, Integrasi, dan Rendah Hati). Seluruh unit kemahasiswaan akan mendapat silabus terkait AIR ITB sehingga bisa terintegrasi secara akademik. Harapannya mahasiswa akan mendapatkan kurikuler, co-kurikuler, dan ekstrakurikuler yang menyatu dengan kegiatan akademik.

Beliau juga berharap dengan struktur dan beberapa perubahan yang ada di kurikulum ITB dapat lebih fleksibel menghadapi perkembangan di masa depan.

Reporter: Pravito Septadenova Dwi Ananta (Teknik Geologi, 2019)