ITB Talks AI For Education: Mengupas Peran dan Tantangan AI dalam Pendidikan Masa Depan
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar ITB Talks “AI For Education”, di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Rabu (7/8/2024). Salah seorang narasumber, Dr. Mohjd Naz'ri bin Mahrin dari Universiti Teknologi Malaysia, menyampaikan materi mengenai perkembangan Artificial Intelligence (AI) serta dampaknya untuk kehidupan.
Beliau menjelaskan bahwa terdapat tiga kategori utama AI. Pertama, Artificial Narrow Intelligence (ANI) yang mampu melakukan tugas-tugas seperti pengenalan wajah dan identifikasi objek. Contoh penerapan ANI yang populer adalah pada mobil otomatis TESLA yang mampu mengenali lingkungan sekitarnya.
Kedua, Artificial General Intelligence (AGI), yang mampu memahami, belajar, dan menerapkan pengetahuan dalam berbagai konteks, layaknya kemampuan manusia. Contoh AGI yang saat ini sangat terkenal adalah ChatGPT, yang dapat berinteraksi dan memahami berbagai topik dengan cara yang menyerupai manusia.
Beliau memprediksi di masa depan akan ada kategori ketiga, yang disebut Artificial Super Intelligence (ASI). ASI diperkirakan akan memiliki kemampuan yang jauh melampaui kecerdasan manusia, membuka peluang baru dan tantangan dalam berbagai bidang kehidupan.
Selain itu, beliau menerangkan mengenai Faculty of Artificial Intelligence di Universiti Teknologi Malaysia dibentuk pada bulan Mei 2024. Fakultas tersebut sudah direncanakan sejak 2021, dengan visi menjadikan Malaysia sebagai negara yang unggul dalam bidang kecerdasan buatan. Dengan AI, diharapkan tercipta lapangan kerja baru yang memperkuat ekonomi nasional, meningkatkan daya saing negara, serta mendorong inovasi dan kewirausahaan.
Selain itu, Malaysia telah menerapkan kerangka regulasi terkait dengan implementasi AI. Kerangka ini dirancang untuk memastikan bahwa pengembangan dan penggunaan AI dilakukan secara bertanggung jawab dan etis.
“Regulasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari privasi data dan keamanan hingga etika dan transparansi dalam algoritma AI,” ujarnya.
Universiti Teknologi Malaysia memperkenalkan tiga tujuan utama dalam pengajaran dan penggunaan AGI di lingkungan akademik. Pertama, untuk mengenalkan mahasiswa pada penggunaan GenAl di dalam kelas, memungkinkan mereka memahami dan memanfaatkan teknologi ini secara efektif dalam proses belajar. Kedua, mengedukasi pihak yang berkepentingan mengenai aplikasi GenAl dalam pendidikan, termasuk dosen, staf administrasi, dan pembuat kebijakan. Ketiga, memastikan agar integritas dan privasi data tetap terjaga, serta memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk tujuan yang positif.
Penggunaan AGI juga mencakup beberapa aspek penting. Pertama, manajemen dan tata kelola yang melibatkan pengaturan dan pengawasan penggunaan AI di institusi pendidikan. Kedua, pengajaran dan pembelajaran yang melibatkan integrasi AI dalam kurikulum dan metode pengajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ketiga, integritas akademik dan etika belajar. Terakhir, pengembangan profesional, yang berfokus pada pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi tenaga pendidik dan staf dalam mengadopsi dan menggunakan AI secara efektif.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)