ITB Talks, Menyapa Sivitas Akademika ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Rektor dan Pimpinan Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan acara ITB Talks dengan tema “Menyapa Sivitas Akademika ITB” di Aula Barat Kampus ITB, Jalan Ganesa, No. 10 Bandung, Rabu (13/5/2020). Acara tersebut diselenggarakan melalui dan disiarkan secara langsung di kanal Youtube ITB.

ITB Talks beragendakan pengenalan struktur organisasi ITB, paparan kegiatan-kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait COVID-19 yang sedang dan telah dilakukan, sosilasiasi Aplikasi Mawas Diri (amari.itb.ac.id), paparan perkembangan pembangunan Kampus ITB Cirebon, dan sosialisasi Learning Management System (LMS) Edunex. Acara yang baru pertama kali diselenggarakan tersebut, untuk edisi perdana ini, diperuntukkan bagi para dosen dan dihadiri pula oleh Pimpinan dan Anggota Majelis Wali Amanat, Senat Akademik, dan Guru Besar.

Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan, saat ini kurang-lebih sudah dua bulan ITB melakukan berbagai pembatasan aktivitas di kampus, menjalankan social distancing dan work from home sebagai upaya untuk mencegah meluasnya wabah penyakit COVID-19. Untuk menjaga kelangsungan kegiatan akademik, ITB telah menjalankan sistem pembelajaran digital atau daring, dan memberikan dukungan sarana kepada para mahasiswa untuk tetap bisa mengikuti pembelajaran digital tersebut secara optimal. Para dosen telah memberikan berbagai kontribusi dalam pengembangan metode pembelajaran tersebut melalui pelaksanaan kelas-kelas digital/daring.

“Di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, para peneliti ITB telah bekerja keras untuk turut berkontribusi dalam penanganan COVID-19 mulai dari penyusunan model-model prediksi, pengembangan sarana uji infeksi virus, hingga pembuatan berbagai peralatan perlindungan terhadap infeksi virus. Para alumni ITB pun turut ambil bagian dalam memberikan berbagai bentuk bantuan bagi para mahasiswa. Atas kiprah dan kontribusi dari segenap sivitas akademika ITB tersebut, saya sampaikan rasa penghargaan dan terima kasih yang mendalam,” ujarnya.

Berkait dengan situasi saat ini, Rektor mengatakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bersama. Pertama, ITB perlu melanjutkan pengembangan sistem pembelajaran digital/daring sebagai upaya transformasi dari sistem pembelajaran konvensional. “Sistem pembelajaran digital/daring tentunya bukan merupakan pengganti dari sistem pembelajaran konvensional. Tetapi dengan sistem pembelajaran digital/daring akan memperkaya proses pembelajaran, serta memperluas outcome dan dampak dari sistem pembelajaran ITB,” ujarnya.

Prof. Reini melanjutkan, yang kedua, berbagai kontribusi para peneliti ITB dalam penganganan COVID-19 menunjukkan bahwa ITB memiliki potensi yang besar dalam bidang iptek medis (medical science & technology). Dalam kondisi demikian, ITB memiliki potensi untuk memainkan peranan leading dalam penguatan ketahanan bangsa di bidang kesehatan dan medis. Selain itu, penelitian iptek di bidang kesehatan dan medis juga berpotensi membuka ruang yang luas untuk kerja sama penelitian internasional, dan memperkuat peranan ITB di tingkat regional (Asia).

Selanjutnya yang ketiga, berkaitan dengan fase pasca-wabah COVID-19, berbagai daerah di Indonesia kini menghadapi tantangan untuk melakukan pemulihan di sektor-sektor produksi. Kreativitas dan inovasi berbasis iptek dapat menawarkan peluang untuk mempercepat pemulihan sektor-sektor produksi yang lain. “ITB memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi dalam merumuskan langkah-langkah pemulihan sektor-sektor produksi,” jelasnya.

Pembangunan Kampus ITB Cirebon

Berkaitan dengan pembangunan ITB Kampus Cirebon, Prof. Reini menjelaskan, bahwa sejak tahun 2016 sudah ada tiga prodi yang dibuka di ITB Kampus Cirebon yaitu Prodi Teknik Industri, Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, dan Prodi Kriya. Mulai tahun 2020 ini, ITB membuka satu lagi prodi yaitu Prodi Oceanografi. 

Rektor juga menambahkan, ITB Kampus Cirebon akan berada di dua lokasi yaitu di Arjawinangun yang akan berdiri kampus seluas lebih dari 30 hektar, dan di Watubelah seluas 4.000 meter persegi. Kampus di Arjawinangun diperuntukkan untuk prodi-prodi S1, sementara di Watubelah diperuntukkan untuk prodi S2 dan S3. Prof. Reini mengucapkan terima kasih karena pembangunannya sudah dimulai, seperti sudah dibuat sarana jalan, listrik, dan mulai pembangunan kontruksi untuk Gedung Multifungsi A.

Sosialisasi LMS Edunex

Pada acara ITB Talks tersebut, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M. Eng., menyosialisasikan LMS Edunex ITB. Sistem tersebut hadir dalam mendukung perkuliahan di ITB secara daring. Edunex sendiri diadopsi dan dikembangkan secara khusus untuk mendukung perkulihan ITB maupun program eksternal dan reguler seperti program kampus merdeka belajar dari Kemendikbud RI. Program LMS Edunex dirancang khusus agar para dosen ITB merasa mudah dalam penggunaannya, dan dapat memenuhi kebutuhan perkuliahan mutakhir.

Menurut Prof. Jaka, seiring kemajuan teknologi dan peradaban manusia, maka pendidikan di abad 21 akan memiliki paradigma yang berbeda. ITB sudah selayaknya sebagai elemen bangsa turut berperan dalam menyiapkan SDM yang sesuai dengan zamannya yang akan berperan dalam 30-40 tahun ke depan. "Konten kurikulum dan delivery perkuliahan menjadi kunci. Kita harus memperkuat inisiatif yang telah digagas oleh rektorat sebelumnya," ungkapnya.

Sebagai penutup, Sekretaris Institut, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo menyampaikan beberapa prestasi yang telah diraih, seperti prestasi mahasiswa di tingkat internasional maupun nasional, prestasi staf pengajar atau dosen, dan ASAHI Glass Foundation yang memberikan research grant untuk 14 proyek di ITB. Selain itu, Prof. Widjaja juga menerangkan terkait ranking ITB menurut QS World University Ranking dan Time Higher Education (THE) World University Ranking.

“Kami berharap kepada bapak/ibu semuanya kita bisa bertemu lagi di kampus tercinta, ITB Talks ini adalah salah satu model untuk komunikasi. Ini acara yang perdana, kita akan mengadakan pertemuan seperti ini lagi, apalagi di masa pandemik seperti sekarang,” pungkasnya sekaligus menutup acara.