ITB Talks ke-4, Pimpinan ITB Ajak Segenap Pihak untuk Refleksi dan Berekspektasi

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Institut Teknologi Bandung kembali menyelenggarakan ITB Talks ke-4 dengan tema Refleksi 2020 dan Ekspektasi 2021 pada Kamis, 17 Desember 2020 pukul 08.30 s.d. 10.30 WIB melalui Zoom dan siaran langsung Youtube. Pada acara ini, pimpinan ITB mengajak seluruh keluarga besar ITB untuk berefleksi dan bertransformasi di era baru.

Sebelumnya ITB Talks ke-4 dibuka terlebih dahulu oleh Prof. Dr.-Ing, Ir. Widjaja Martokusumo. Pada acara tersebut, Prof. Widjaja menyampaikan kaleidoskop ITB tahun 2020 dimulai dari pelantikan Prof. Reini sebagai Rektor ITB untuk periode 2020-2025, pelantikan pimpinan dan pejabat di lingkungan ITB, prestasi, capaian yang membanggakan, dan evaluasi.

Acara selanjutnya diisi dengan paparan dari Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., dengan topik "Melaju Bersama di 2021", dilanjutkan oleh Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng., (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan) dengan topik "K21: Pendidikan Berbasis Consciousness”.

Rektor ITB dalam paparannya mengatakan bahwa di akhir tahun ini kita semua merasakan banyak tantangan dan perubahan yang menuntut kesabaran, kebersamaan, dan ketabahan. Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh elemen sivitas akademika ITB atas kerja keras dan kerja sama serta kebersamaannya di masa-masa sulit selama pandemi COVID-19.

Pada periode kepemimpinan baru, Rektor mengharapkan estapeta kepemimpinan yang berkesinambungan dan progresif. Capaian-capaian yang kepemimpinan terdahulu perlu dipertahankan, perbaikan dan pembaharuan senantiasa terus dilakukan sesuai dengan respons dan aspirasi yang berkembang di kampus maupun di masyarakat.

“Sejalan dengan Surat Keputusan MWA No.15 Tahun 2007, visi ITB adalah menjadi perguruan tinggi yang berbudaya dan memiliki tradisi unggul. Hal tersebut diterjemahkan ke dalam sosok ITB 2020-2025 yaitu "a locally relevant and globally respected university". Hal tersebut perlu kita capai bersama melalui kepemimpinan di segala aspek dan di setiap tingkatan yang bersifat transformasional,” ujarnya.

Selain itu, rektor juga menjelaskan terkait transformasi ITB yaitu dalam hal sistem tridarma perguruan tinggi yang memfasilitasi seluruh komponen sivitas akademika untuk memberikan kinerja terbaiknya, peningkatan kemampuan institusi untuk memberikan solusi bagi permasalahan bangsa, dan juga kemampuan institusi dalam menjaring kerja sama dengan mitra-mitra baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

“Selanjutnya adalah meningkatkan kualitas lulusan ITB agar selalu memiliki wawasan luas, berkarakter, nasionalis, kecintaan terhadap NKRI, memiliki karakter kepeloporan, pembaharu, berintegritas, dan berdedikasi dan terbuka untuk menjalin kolaborasi,” jelasnya.

Rektor mengatakan, kepemimpinan yang bertransformasi adalah bukan semata terkait struktur kewenangan, tetapi kepemimpinan yang diharapkan mampu senantiasa melaksanakan self transformation sehingga dapat meningkatkan peranannya di masyarakat.

Di bidang pembelajaran, Prof. Reini menyampaikan ITB akan memulai pembelajaran yang bersifat hybrida, yaitu metode pembelajaran gabungan antara luring dan daring. Hal tersebut akan diuji coba di tahun depan. “Dengan metode hybrida ini kita ingin memperluas akses bagi para pembelajar, peningkatan semangat resource sharing, operasional kampus yang lebih mengedepankan sistem keberlanjutan (sustainability), pelaksanaan kegiatan seremonial yang mengutamaka hal-hal yang esensial, dan mendasar,” ujarnya.

Terakhir ia mengajak kepada semua pihak untuk merenung. Sebab pandemi ini mengingatkan kita semua pada nilai-niali universal yang senantiasa dibutuhkan manusia untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan, yaitu terdapat pada rasa empati, saling peduli, dan solidaritas.

Memaknai Pendidikan Consciousness

Hakikat pendidikan di ITB terletak pada nilai-nilai luhur dan kecakapan yang ditanamkan kepada peserta didik selama menjalani proses pendidikan. Harkat pendidikan menurut Prof. Jaka Sembiring, merupakan jawaban dari ITB dalam menghadapi tantangan ke depan yang dicirikan dalam tiga aspek, yaitu peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Dia mengatakan bahwa peserta didik di ITB harus memperoleh literasi di bidang teknologi data, dan harus memiliki kompetensi di bidang critical thinking, system thinking, entrepreneurship, dan kelenturan budaya. “Dengan mencermati perkembangan tersebut maka kami menyebut pendidikan berbasis consciousness sebagai istilah untuk menangkap fenomena yang ada sebagai kesadaran untuk berpikir kritis, complex problem solving, daya adaptasi yang tinggi, kemampuan kewirausahaan yang didasari oleh kecakapan menggunakan teknologi,” ucapnya.

Paparan selanjutnya disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., topik "Rencana Kerja dan Anggaran dan Pengembangan Kampus ITB Tahun 2021 (Sistem Informasi dan Fasilitas Fisik", kemudian diteruskan oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Dr. Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati S., M.Comm., topik "Transformasi Pengelolaan Sumber Daya Berbasis Teknologi Informasi, Kompetensi, dan Keterbukaan Informasi", dan terakhir adalah Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D., topik "Inovasi Ilmiah Unggul".