Nama “Jejak Sesak” diambil dari dampak kesehatan pernapasan akibat masalah polusi udara. “Isu polusi udara ini merupakan kontribusi kita semua, bukan kontribusi pemerintah, bukan kontribusi industri. Setiap langkah atau jejak yang kita lakukan itu berkontribusi bisa baik bisa buruk bagi alam”, ucap ketua aksi, Yafie.

Mengusung konsep pameran post to post, secara bertahap pengunjung akan mendatangi empat booth yang menyajikan infografis dan penjelasan terkait polusi udara, mulai dari definisi dan proses; penyebab dan dampak; solusi dan pencegahan; hingga studi kasus. Setelahnya, pengunjung bisa menukarkan hadiah di booth kelima.

Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB juga berkeliling kampus dengan mengenakan properti seperti topeng, masker, banner, paru-paru buatan, untuk menyuarakan isu polusi udara. Massa kampus dipersilakan menempelkan stiker berisi keresahan akan isu terkait ke paru-paru buatan tadi.

Yafie berharap agar massa kampus dapat menerapkan gaya hidup sehat yang bisa mengurangi polusi udara. Mulai dari hal kecil, salah satunya berjalan kaki ke kampus atau ke tempat yang jaraknya dekat.

“Karena there is no I in environment, tidak ada saya di environment, kita harus gerak bareng-bareng karena itu merupakan tanggung jawab kita bersama”, tuturnya.

Ke depannya, mahasiswa Teknik Lingkungan Angkatan 2022 ITB akan terus mengedukasi dan menyebarkan informasi terkait isu polusi udara kepada khalayak umum melalui akun Instagram @jejak.sesak.

Reporter: Muh. Umar Thoriq (Teknik Pangan, 2019)

Dokumentasi: Publikasi dan Dokumentasi Jejak Sesak