Jelajah Situs Geologi Bersama Geotrek
Oleh Gilang Ariawan Wicaksono
Editor Gilang Ariawan Wicaksono
BANDUNG, itb.ac.id - Hari masih pagi saat rombongan peserta Geotrek berkumpul di Monumen Kubus Gerbang Ganesha ITB bersamaan dengan keramaian Car Free Day Dago, Minggu (09/09/12). Geotrek merupakan rangkaian acara dari Geological Student Competition 2012 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi (HMTG) GEA Institut Teknologi Bandung. Peserta Geotrek yang datang pagi ini bukan hanya perwakilan dari himpunan di ITB saja, melainkan juga dari Persatuan Himpunan Mahasiswa Geologi Indonesia (Perhimagi).
Ada empat lokasi yang dikunjungi kali ini. Keempat lokasi itu adalah Gunung Hawu, Gua Pabeasan, Stone Garden, dan Gua Pawon. Keempatnya berada di kawasan perbukitan batu gamping (karst) Citatah, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung. Setelah melakukan doa bersama di Monumen Kubus dan penjelasan umum mengenai acara dan situs geologi yang akan dikunjungi hari ini, rombongan berangkat bersama menggunakan bus ITB menuju Gunung Hawu. Hawu merupakan kata dalam bahasa Sunda yang berarti tungku atau kompor tradisional yang menggunakan kayu bakar. Gunung Hawu memiliki fenomena alam yang langka yaitu lengkungan alami. Lengkungan ini merupakan lubang di dinding batu yang terbentuk akibat proses karstifikasi atau pelarutan senyawa karbonat.
Selain Gunung Hawu, peserta juga mengunjungi Stone Garden dan Gua Pawon. Stone Garden yang terletak di Puncak Pawon merupakan hamparan taman yang dipenuhi oleh batu-batu yang tersebar secara alami. Lokasinya yang berada di dataran tinggi memungkinkan peserta untuk menikmati panorama yang indah, termasuk jalur tol Purbaleunyi. Di sini terdapat pula batu-batu bulat yang tersusun secara melingkar. Batu-batu ini bukan alami berasal dari Puncak Pawon sehingga diperkirakan dibawa oleh masyarakat prasejarah dan diatur sedemikian rupa untuk dijadikan suatu altar atau tempat pemujaan roh leluhur.
Melewati jalur yang cukup sulit, perjalanan dilanjutkan ke Gua Pawon yang terletak di Bukit Pasir Pawon. Di gua ini ditemukan fosil manusia purba bersama 2.250 fosil binatang dan lebih dari 2000 artefak yang digunakan manusia prasejarah. Manusia purba ini termasuk dalam spesies Homo sapiens yang diperkirakan hidup pada masa sepuluh hingga enam ribu tahun lalu. Fosil ini ditemukan dalam posisi meringkuk yang mirip dengan posisi ketika manusia berada dalam kandungan.
Dari Geotrek kali ini, diharapkan para peserta dapat dapat lebih menghargai keberadaan situs geologi yang mulai terancam akibat maraknya kegiatan penambangan. Di sekitar kawasan karst Citatah, misalnya, bukit-bukit sudah mulai tergerus oleh kegiatan penambangan kapur yang digunakan untuk industri gula, bangunan, dan cat. Kawasan karst Citatah memiliki berbagai objek geologi dan paleontologi yang sangat menarik seperti telah ditunjukkan dalam Geotrek kali ini, sehingga diharapkan pemerintah dapat turut lebih aktif berpartisipasi dalam pelestarian kawasan ini terutama dari kegiatan penambangan liar.
Referensi: Buku panduan GEOTREK GSC 2012
Selain Gunung Hawu, peserta juga mengunjungi Stone Garden dan Gua Pawon. Stone Garden yang terletak di Puncak Pawon merupakan hamparan taman yang dipenuhi oleh batu-batu yang tersebar secara alami. Lokasinya yang berada di dataran tinggi memungkinkan peserta untuk menikmati panorama yang indah, termasuk jalur tol Purbaleunyi. Di sini terdapat pula batu-batu bulat yang tersusun secara melingkar. Batu-batu ini bukan alami berasal dari Puncak Pawon sehingga diperkirakan dibawa oleh masyarakat prasejarah dan diatur sedemikian rupa untuk dijadikan suatu altar atau tempat pemujaan roh leluhur.
Melewati jalur yang cukup sulit, perjalanan dilanjutkan ke Gua Pawon yang terletak di Bukit Pasir Pawon. Di gua ini ditemukan fosil manusia purba bersama 2.250 fosil binatang dan lebih dari 2000 artefak yang digunakan manusia prasejarah. Manusia purba ini termasuk dalam spesies Homo sapiens yang diperkirakan hidup pada masa sepuluh hingga enam ribu tahun lalu. Fosil ini ditemukan dalam posisi meringkuk yang mirip dengan posisi ketika manusia berada dalam kandungan.
Dari Geotrek kali ini, diharapkan para peserta dapat dapat lebih menghargai keberadaan situs geologi yang mulai terancam akibat maraknya kegiatan penambangan. Di sekitar kawasan karst Citatah, misalnya, bukit-bukit sudah mulai tergerus oleh kegiatan penambangan kapur yang digunakan untuk industri gula, bangunan, dan cat. Kawasan karst Citatah memiliki berbagai objek geologi dan paleontologi yang sangat menarik seperti telah ditunjukkan dalam Geotrek kali ini, sehingga diharapkan pemerintah dapat turut lebih aktif berpartisipasi dalam pelestarian kawasan ini terutama dari kegiatan penambangan liar.
Referensi: Buku panduan GEOTREK GSC 2012