Jelang GPMB XXXI, MBWG ITB Gelar Konser Pamit
Oleh Nur Huda Arif
Editor Nur Huda Arif
BANDUNG, itb.ac.id - Menjelang kompetisi marching band tahunan di Indonesia yang sangat prestisius yaitu Grand Prix Marching Band (GPMB) ke- XXXI, Marching Band Waditra Ganesha Institut Teknologi Bandung (MBWG ITB) mengadakan Konser Pamit pad hari Sabtu (20/12/15) pukul 10.00-10.30 WIB di Lapangan Basket ITB. GPMB merupakan kompetisi marching band se-Indonesia dimana MBWG ITB sudah sejak lama mengikuti kompetisi ini walau sempat vakum dan kembali ikut berpartisipasi lagi pada tahun 2006. GPMB kali ini akan diadakan di Istora Senayan pada hari Jumat hingga Sabtu (26-27/12/15). Konser Pamit kali ini dihadiri oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah DEA, yang sekaligus memberikan pidato pelepasan kepada Tim Marching Band sebelum menjalani karantina selama seminggu.
Proses persiapan yang dilakukan MBWG ITB untuk menghadapi GPMB ke-XXXI ini, sangatlah penuh perjuangan. Mulai bulan Maret, telah diadakan audisi dan pemilihan pemain dan panitia. Kemudian latihan dimulai satu bulan kemudian yaitu pada bulan April dan latihan diselenggarakan rutin. Selain latihan, MBWG ITB juga mengadakan training camp rutin setiap satu bulannya. Training camp dilakukan pada hari Sabtu-Minggu dan diisi dengan latihan intentsif. Menurut manajer Tim MBWG ITB, Kharis Rahadyan (Teknik Kimia 2012), segala latihan dengan jadwal yang padat dan rutin ini dilakukan untuk mencapai target yaitu menjadi Juara I di Divisi Utama.
Tim MBWG ITB yang berangkat ke GPMB ke-XXXI ini berjumlah 89 pemain dan 30 panitia. Tahun ini Tim MBWG ITB membawakan tema Pergerakan Mahasiswa ITB pada Tahun 1978. Tahun dimana mahasiswa melakukan gebrakan dengan meluncur Buku Putih ITB yang berisikan analisis keadaan makro dan mikro di Indonesia. Gebrakan yang membuat penguasa Orde Baru kala itu resah sehingga kekuatan militer kala itu diterjunkan ke ITB untuk meredam pergerakan mahasiswa yang resah akan kehidupan bangsa dibawah kamuflase Orde Baru. Peristiwa tersebut digambarkan secara apik dalam tiga potongan lagu yang dibawakan oleh Tim MBWG ITB.
Rektor ITB, tamu undangan, para alumni ITB, dan mahasiswa-mahasiswi ITB yang hadir dalam Konser Pamit ini takjub dengan paduan alunan musik serta gerakan yang harmonis dan kompak selama pertunjukan yang durasi 12 menit ini. Diakhir pertunjukan para penonton disuguhkan dengan treatikal pergerakan mahasiswa yang relevan pada masa ini yaitu pendalaman sains yang digambarkan melalui saintis lengkap dengan peraga molekul kimia sebagai simbol sains, penggembangan teknologi yang divisualisasikan dengan insinyur, dan penghayatan seni yang ditransformasikan dalam penari bertopeng. "Gelar Juara I di Divisi Utama GPMB nantinya sebagai bonus kerena yang terpenting adalah perbaikan dan kemajuan MBWG ITB selama proses panjang yang telah dijalani hampir satu tahun ini," ujar Kharis Rahadyan.
Tim MBWG ITB yang berangkat ke GPMB ke-XXXI ini berjumlah 89 pemain dan 30 panitia. Tahun ini Tim MBWG ITB membawakan tema Pergerakan Mahasiswa ITB pada Tahun 1978. Tahun dimana mahasiswa melakukan gebrakan dengan meluncur Buku Putih ITB yang berisikan analisis keadaan makro dan mikro di Indonesia. Gebrakan yang membuat penguasa Orde Baru kala itu resah sehingga kekuatan militer kala itu diterjunkan ke ITB untuk meredam pergerakan mahasiswa yang resah akan kehidupan bangsa dibawah kamuflase Orde Baru. Peristiwa tersebut digambarkan secara apik dalam tiga potongan lagu yang dibawakan oleh Tim MBWG ITB.
Rektor ITB, tamu undangan, para alumni ITB, dan mahasiswa-mahasiswi ITB yang hadir dalam Konser Pamit ini takjub dengan paduan alunan musik serta gerakan yang harmonis dan kompak selama pertunjukan yang durasi 12 menit ini. Diakhir pertunjukan para penonton disuguhkan dengan treatikal pergerakan mahasiswa yang relevan pada masa ini yaitu pendalaman sains yang digambarkan melalui saintis lengkap dengan peraga molekul kimia sebagai simbol sains, penggembangan teknologi yang divisualisasikan dengan insinyur, dan penghayatan seni yang ditransformasikan dalam penari bertopeng. "Gelar Juara I di Divisi Utama GPMB nantinya sebagai bonus kerena yang terpenting adalah perbaikan dan kemajuan MBWG ITB selama proses panjang yang telah dijalani hampir satu tahun ini," ujar Kharis Rahadyan.