Jembatan untuk Desa Cikuya
Oleh Neli Syahida
Editor Neli Syahida
Berjumlah 19 orang, panitia KKN sudah mulai bekerja sejak Januari 2015. Setelah melakukan survei ke beberapa daerah, dipilihlah Desa Cikuya untuk beberapa alasan. "Desa ini tidak ada listrik, IPM (Indeks Pembangunan Manusia) rendah, dan infrastrukturnya belum memadai," tutur Syahrial Taufik (Teknik Pertambangan 2012) sebagai Ketua Panitia KKN. Untuk mencapai desa tersebut, dibutuhkan waktu 7 jam dari Bandung. Kemudian beberapa dusun harus ditempuh oleh peserta dengan cara berjalan kaki selama 1,5-3 jam.
Peserta KKN yang berjumlah 124 orang sebelumnya telah mendapat pembekalan sebelum terjun ke masyaraka. Pelatihan tersebut di antaranya adalah social mapping, kepemimpinan, FGD (Focus Group Discussion), medik, dan pendidikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kerja sama tim dan kemampuan komunikasi dengan warga.
Empat Sasaran KKN Tematik: Infrastruktur, Pendidikan, Energi, dan Air
Dalam KKN Tematik tahun ini, panitia menargetkan pengembangan di bidang infrastruktur, pendidikan, energi, dan air. Di bidang infrastruktur, misi yang dilakukan adalah pembangunan jembatan desa. Untuk mencapai misi tersebut, KKN Tematik ITB bekerjasama dengan P2D (Pusat Pemberdayaan Pedesaan) dan juga Secapa AD (Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat). Diketuai oleh Ir. Endra Susila, MT, Ph.D, P2D merupakan organisasi ITB yang terdiri dari berbagai disiplin dan bertujuan untuk membantu mengembangkan desa.
Kerja sama dengan Secapa AD sendiri tidak direncanakan panitia pada awalnya. Pada awalnya, Secapa AD hanya diminta bantuan untuk memberikan materi pembekalan leadership bagi peserta KKN. Lebih lanjut, Secapa AD yang merasa satu visi dengan KKN Tematik ITB tertarik untuk bergabung. Secapa AD ikut membantu dalam pembangunan jembatan desa, khususnya dalam hal pengadaan peralatan peralatan, transportasi, dan tenaga.
Di bidang energi, hal yang paling dirasa penting oleh panitia adalah pengadaan listrik di Desa Cikuya. Oleh karena itu, panitia mengajukan kepada pemerintah instalasi listrik di desa Cikuya. Permohonan ini dikabulkan, sehingga sebelum KKN berlangsung, listrik sudah terinstalasi di Desa Cikuya. Di bidang air, target panitia adalah pengadaan air bersih yang diwujudkan dengan pembuatan sumur dan pembangunan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) bagi warga.
Bidang pendidikan sendiri menjadi bidang yang mendapat prioritas utama. Jika bidang lain hanya terpusat di satu dusun, bidang pendidikan harus ada di setiap dusun. "Dari evaluasi panitia tahun kemarin, pendidikan itu harus ada di setiap daerah," kata Syahrial. Saat ini, sekolah yang ada di Desa Cikuya paling tinggi adalah SMP, belum ada SMA. Panitia berencana untuk membina untuk membina 1-3 anak yang berpotensi. Mereka akan berusaha mencarikan beasiswa sehingga anak-anak ini dapat melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi.