Kaji Blue Ammonia dengan Carbon Capture Storage, ITB Jalin Kerja Sama dengan PT Kaltim Parna Industri
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id- Intitut Teknologi Bandung (ITB) menjalin kerja sama dengan PT Kaltim Parna Industri (KPI) www.kpi.co.id dalam Feasibility Study Blue Ammonia Project menggunakan Carbon Capture Storage/Utilization (CCS/CCUS). Tanda tangan dilakukan di dua kota berbeda yaitu di Jakarta dan Bandung, serta disaksikan oleh perwakilan KPI di Bontang, kota tempat pabrik amoniak KPI dioperasikan.
ITB diwakilkan oleh Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, sedangkan KPI diwakilkan oleh Hari Supriyadi selaku Presiden Direktur PT. Kaltim Parna Industri. Tantangan nota kesepahaman ini dihadiri oleh kedua pihak melalui media online zoom, Senin, (6/9/2021).
Acara dibuka dengan sambutan dari Hari Supriadi. Hari menjelaskan bahwa KPI sudah pernah melakukan kerja sama dengan ITB pada 10 Desember 2012 silam mengenai penelitian dan pengendalian habitat ubur-ubur. Oleh karena itu, kerja sama kali ini merupakan kali kedua dan tentunya mengharapkan hasil yang terbaik dari kajian yang akan dilakukan.
Kesuksesan dari kajian Blue Ammonia diharapkan dapat memberikan dampak yang besar bagi lingkungan, khususnya dalam mereduksi emisi karbon di bumi. Hari menambahkan bahwa ia berharap kerja sama ini dapat berlanjut ke tahap implementasi sehingga pengaruh dari proyek dapat dirasakan dampaknya.
Sambutan kedua diberikan oleh Prof. I Gede Wenten mewakili pihak ITB. Ia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 dengan upaya nasional dan dapat ditingkatkan hingga 41 persen jika ada dukungan internasional.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ITB telah berinisiatif untuk mempelajari teknologi CCS dan CCUS sejak tahun 2010. Selanjutnya, Ditjen Migas – Kementerian ESDM meminta ITB untuk membangun National Center of Excellence for CCS dan CCUS, di mana surat penunjukan tersebut kami terima pada tahun 2017. Sejak itu, promosi CCS dan CCUS Implementasi teknologi CCUS dilakukan oleh kami secara lebih aktif.
“Harapannya, dalam waktu dekat kita akan memulai studi bersama, sehingga implementasi CCUS di industri hilir migas ini tidak hanya memberikan pabrik amoniak yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga memberikan solusi keekonomian yang menarik,” ujarnya. Prof. Wenten berharap melalui kerja sama ini dapat membuat dunia menjadi lebih baik di masa depan.
Melalui nota kesepahaman tersebut, ITB dan KPI dari masing-masing pihak berharap dengan adanya ikatan kerja sama yang dilakukan ini dapat berlangsung dengan lancar dan dapat segera diimplementasikan dalam skala industri.
Reporter: Tarisa Putri (Teknik Kimia 2019)