"Kala": Karya Video Mapping Alumni ITB Harumkan Nama Indonesia
Oleh Anggun Nindita
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Studio Projection Mapping yang beranggotakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bernama The Fox, The Folks, berhasil meraih prestasi internasional dengan masuk ke Winner's League di ajang iMapp Bucharest 2024, Romania.
The Fox, The Folks beranggotakan Fadjar Kurnia dari Desain Komunikasi Visual 2014 sebagai Creative Director, Fahry Aziz dari Desain Interior 2014 sebagai producer, Nahrum Ulum dari Desain Interior 2014 sebagai visual artist, Darina Maulana dari Desain Interior 2014 sebagai public relation, dan Jessica Lovia dari Desain Komunikasi Visual 2017 sebagai animator. Mereka dibantu pula oleh Rolly Anwari dari Desain Produk 2023 sebagai tenaga pendukung.
Festival iMapp Bucharest 2024 merupakan salah satu ajang terbesar di dunia dalam bidang seni video mapping 3D. Hanya pemenang dari enam kompetisi projection mapping internasional yang diundang untuk bersaing di festival ini. Acara tersebut diadakan di Gedung Parlemen Romania dan menarik lebih dari 70.000 pengunjung.
The Fox, The Folks, yang berhasil memenangkan kompetisi "1minute projection mapping" di Jepang, memperoleh kesempatan untuk tampil di iMapp Bucharest 2024. Prestasi ini mendapat dukungan penuh dari Kedutaan Besar Indonesia di Romania, dengan Duta Besar Meidyatama Suryodiningrat memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut.
Selain The Fox, The Folks, yang mewakili Indonesia dan Asia, festival ini juga diikuti oleh MP-STUDIO dari Bulgaria, Dirk Rauscher dari Jerman, LUCID Collective dari Jerman, dan Ivó Kovács dari Hungaria, yang masing-masing merupakan pemenang festival video mapping internasional lainnya. Para seniman ini menggunakan fasad besar Gedung Parlemen Romania untuk memamerkan karya seni video mapping yang menggabungkan teknologi dan seni visual.
Karya The Fox, The Folks berjudul "Kala" terinspirasi dari legenda Bhatara Kala, dewa waktu dan kehancuran dalam mitologi Indonesia. Visual yang memukau penonton ini menggambarkan lahirnya Bhatara Kala dari pertemuan siang dan malam yang menciptakan ketidakseimbangan di alam semesta. Cerita ini menunjukkan transformasi sosok Bhatara Kala melalui panah ilahi yang mengubahnya menjadi dewa bijaksana, menciptakan keseimbangan kosmik.
Tema transformasi, keseimbangan, dan perjuangan antara kekacauan dan ketertiban menjadi inti dari karya ini, menawarkan visual yang dinamis dan mendalam.
Duta Besar Indonesia untuk Romania, Meidyatama Suryodiningrat memberikan apresiasinya kepada The Fox, The Folks atas karya projection mapping yang mereka lakukan.
"Seni projection mapping adalah seni baru yang ikut membantu dan menyadarkan masyarakat di luar negeri bahwa seni dan kultur budaya Indonesia yang begitu kaya, lebih dari tarian dan kesenian tradisional. Indonesia juga memiliki seni tren masa depan," ujarnya.
Beliau mengatakan hasil karya yang ditampilkan di Gedung Parlemen Romania itu merupakan sebuah karya yang mengagumkan dan mendapatkan banyak pujian.
Melalui penampilannya di Gedung Parleman Romania ini, The Fox, The Folks berhasil mengangkat nama Indonesia di panggung internasional. Studio seni multimedia animasi ini, yang berbasis di Bandung, juga membuktikan bahwa seni digital Indonesia mampu bersaing di kancah global dengan mengangkat budaya lokal melalui media seni kontemporer.
Fadjar Kurnia mengaku bersyukur perjalanan The Fox, The Folks, hingga dapat mewakili Indonesia dalam ajang tersebut. "Semua ini tentu dapat terwujud berkat kerja keras tim kami di The Fox, The Folks: Fadjar Kurnia, Fahry Aziz, Jessica Lovia, Nahrul Ulum, Darina Maulana, serta dukungan musik yang memukau dari Rolly Anwari," tuturnya.
Mereka pun berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam dunia seni digital internasional. "Kami sangat antusias untuk terus berkontribusi lebih jauh dalam dunia seni digital internasional," pungkasnya.