Kampus Geologi Lukulo Karangsambung: Kawasan Alam Terpadu untuk Riset Geologi
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
Dok. KemenPUPR RI
KEBUMEN, itb.ac.id - Wilayah Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah, mempunyai kondisi geologi yang unik. Kawasan tersebut kini semakin berkembang setelah hadirnya Kampus Geologi Lukulo, di bawah Yayasan Pendidikan Geologi Karangsambung.
Belum lama ini, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dr. (H.C.) Ir. H. Mochamad Basuki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D., meresmikan Kampus Geologi Lukulo serta rumah susun (Rusun) bagi mahasiswa dan peneliti geologi di Karangsambung, pada Minggu (13/10/2024).
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh Menteri PUPR, Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kebumen Beodyo Dharmawan, dan sejumlah pejabat lainnya.
Awal Mula Pembangunan dari Semangat Alumni ITB
Proyek ini awalnya didorong oleh inisiatif alumni ITB yang merasa penting bagi ITB untuk memiliki kampus lapangan sendiri, terutama di bidang geologi. Hal tersebut sebagai wadah bagi mahasiswa, dosen, peneliti, maupun civitas academica belajar dan melakukan penelitian.
Akhirnya berdirilah Yayasan Pendidikan Geologi Karangsambung pada 10 November 2021, yang bertepatan dengan Hari Pahlawan. "Dengan harapan semangat para pahlawan dapat kami bawa untuk memajukan pendidikan geologi di Indonesia," ujar Dosen dari Kelompok Keahlian (KK) Petrologi, Volkanologi, dan Geokimia ITB sekaligus salah satu inisiator Yayasan Pendidikan Geologi Karangsambung, Dr. Mirzam Abdurrachman, S.T., M.T.
Beliau mengatakan fokus utama Yayasan Pendidikan Geologi Karangsambung adalah menyediakan fasilitas pendidikan yang berkualitas bagi mahasiswa, dosen, peneliti serta menjaga keunikan geologi kawasan tersebut.
Progres Pembangunan Fasilitas
Dok. karangsambung.org
Pada Minggu, 13 Oktober 2024, Kampus Geologi Lukulo Karangsambung telah diresmikan. Sekaligus melengkapi fasilitas-fasilitas yang telah dibangun sejak awal.
Pada tahap pertama, fasilitas utama seperti ruang kuliah, penginapan mahasiswa, dan dosen telah digunakan sejak Januari 2024. "Fasilitas tahap kedua mencakup auditorium, museum geologi, dan rumah utama. Pembangunan juga telah disesuaikan dengan desain inklusif untuk penyandang disabilitas," kata Dr. Mirzam.
Yang unik, museum geologi di sini dirancang untuk menjadi salah satu yang terbaru di Indonesia, menampilkan batuan dari seluruh nusantara, terutama batuan tertua di Pulau Jawa, yang berasal dari 217 juta tahun lalu.
"Keunikan geologi Karangsambung, yang memiliki tiga jenis batuan (beku, metamorf, dan sedimen) di satu lokasi, menjadi daya tarik utama museum ini," terangnya.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Proyeksi ke Depan
Dok. karangsambung.org
Dukungan dari pemerintah daerah juga sangat terasa, terutama dalam pembebasan lahan dan pelebaran akses jalan menuju kampus. Pemerintah Kabupaten Kebumen menyatakan bahwa pembangunan ini dapat turut menghidupkan perekonomian lokal. Sebagian besar tenaga kerja di kampus berasal dari masyarakat setempat, termasuk dalam bidang keamanan, kebersihan, catering, hingga laundry, yang dikelola oleh BUMDES (Badan Usaha Milik Desa).
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, kampus ini juga berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam berbagai kegiatan, seperti program pengabdian masyarakat dan kegiatan bersama dengan anak-anak sekolah setempat. Dengan cara ini, kampus Karangsambung tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi lokal.
Ke depannya, Kampus Geologi Lukulo Karangsambung diharapkan dapat terus berkembang dan dimanfaatkan oleh berbagai program multidisiplin di ITB, bukan hanya jurusan geologi. Kampus Geologi Lukulo Karangsambung pun akan mendukung kegiatan Geopark Kebumen, yang telah diakui sebagai Geopark Nasional.
"Selain itu, kami juga berencana untuk membuka program pelatihan bagi profesional dan perusahaan di bidang geologi, yang hasilnya akan digunakan untuk pemeliharaan fasilitas," ucapnya.
Dengan total lahan seluas 44 hektar dan bangunan seluas 7.500 meter persegi, kampus ini diharapkan menjadi salah satu pusat penelitian geologi terbaik di Indonesia. Dukungan alumni, pemerintah pusat maupun daerah, dan masyarakat lokal menjadi kunci sukses pembangunan kampus Karangsambung, yang terus berprogres menuju masa depan yang lebih cerah.