Kancah Dogskar Pedongi ITB dalam 2013 ACM-ICPC World Finals
Oleh Hafshah Najma Ashrawi
Editor Hafshah Najma Ashrawi
BANDUNG, itb.ac.id - Tim Dogskar Pedongi kembali menorehkan prestasinya dengan berlaga di "2013 ACM International Collegiate Programming Contest (ACM-ICPC) World Finals" (30-04/06-07/13) di Saint Petersburg, Rusia. Tim yang terdiri dari Irvan Jahja (Teknik Informatika 2009), Christianto Handojo (Teknik Informatika 2010), dan Ahmad Zaky (Teknik Informatika 2012) dan didampingi oleh dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Fazat Nur Azizah dan Inggriani Liem. Tahun lalu, ITB pertama kali mengirimkan wakilnya di "2012 ACM-ICPC World Finals" di Warsawa, Polandia.
Kontes pemrogaman komputer tingkat universitas tertua di dunia ini merupakan kontes pemrogaman komputer terbesar dan paling bergengsi di dunia. Kontes yang diselenggarkan di bawah pengawasan Association of Computing Machinery (ACM) ini turut menguji kreatifitas, kerja sama tim, dan inovasi dalam membangun software, serta kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan. Untuk tahun ini, 2013 ACM-ICPC World Finals diselenggarakan dengan National Research University Information Technology, Mechanics and Optics (ITMO) sebagai tuan rumah.
Sebelumnya, para finalis diseleksi melalui lebih dari 300 regional contest yang diselenggarakan sepanjang 2012. Sampai saat ini telah diikuti oleh 29.479 kontestan dari 2.322 universitas di 91 negara. Pada Oktober 2012 lalu, Tim Dogskar Pedongi lolos seleksi melalui ACM-ICPC regional contest yang diselenggarakan di Jakarta.
Kompetisi puncaknya yang berlangsung pada Rabu (03/07/13) di Jubilee Main Arena, Saint Petersburg, Rusia, mengharuskan semua tim untuk menyelesaikan 11 soal pemrogaman dalam batas waktu lima jam penuh. Selanjutnya seluruh tim akan dirangking berdasarkan jumlah soal yang diselesaikan dan waktu yang dibutuhkan. Dari total 120 finalis, rangking satu sampai dengan empat memperoleh medali emas, rangking lima sampai dengan delapan medali perak, dan rangking sembilan sampai dengan tiga belas medali perunggu.
Juara umum (rangking 1) diraih oleh tim tuan rumah National Research University ITMO dengan menyelesaikan sepuluh soal dan menyisakan hanya satu soal yang memang tidak berhasil diselesaikan oleh tim manapun. Tim Dogskar Pedongi mampu menyelesaikan enam soal dan berhasil menduduki peringkat empat belas bersama dua belas universitas lainnya yang juga menyelesaikan enam soal, termasuk di dalamnya terdapat Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan Stanford University. Jika urutan peringkat didasarkan pada waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal, ITB berada pada rangking 23, masih dibawah MIT (ranking 18), tetapi di atas Stanford University (rangking 26).
ITB dapat dikatakan paling unggul dari semua universitas di Asia Tenggara, misalnya National University of Singapore (rangking 49 dengan menyelesaikan 4 soal). Pada tahun lalu, ITB menduduki peringkat 36 bersama universitas lain dengan menyelesaikan empat buah soal dan rangking 56 secara keseluruhan dari 112 peserta. Pada tahun lalu juga ITB memperoleh penghargaan sebagai first solver pada salah satu soal.
Kancah tim Dogskar Pedongi kali ini patut diacungi jempol. Selain rangking yang mendekati medali, perlu diingat bahwa tingkat persaingan dan kesulitan dalam kontes pemrogaman tersebut cukup tinggi. Hal ini cukup membuktikan bahwa ITB mampu bersaing dalam lomba pemrogaman komputer tingkat dunia yang notabene didominasi oleh peserta dari Rusia, Eropa Timur, Cina, Jepang, dan Amerika Serikat. Pada tahun-tahun mendatang, semoga STEI ITB dapat memperoleh prestasi yang lebih baik.