Kelola Limbah Ternak Berkelanjutan, HMTL dan IMG ITB Inisiasi Rumah Kompos di Sumedang
Oleh Elda Nuriza - Mahasiswa Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITB dan Ikatan Mahasiswa Geodesi (IMG) ITB meresmikan pembangunan rumah kompos di Dusun Jeung Jing, Desa Padanaan, Kabupaten Sumedang, Minggu (17/11/2024).
SUMEDANG, itb.ac.id - Sektor pertanian dan peternakan merupakan mata pencaharian utama warga Desa Padanaan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Sebanyak 60% warganya bekerja sebagai petani, sementara sebagian lainnya beternak sapi, kambing, dan domba. Kondisi ini menghasilkan limbah organik dalam jumlah besar, terutama kotoran hewan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Para petani masih bergantung pada pupuk kimia seperti urea untuk meningkatkan hasil panen, padahal terdapat potensi besar untuk memanfaatkan limbah ternak menjadi pupuk organik.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Bandung (HMTL ITB) dan Ikatan Mahasiswa Geodesi (IMG) ITB berkolaborasi melaksanakan program pembangunan rumah kompos di Dusun Jeung Jing, Desa Padanaan. Rumah kompos ini dirancang untuk menjadi pusat pengolahan limbah ternak menjadi kompos, yang diharapkan dapat menggantikan ketergantungan petani terhadap pupuk kimia, sekaligus mengurangi penumpukan limbah organik dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Rangkaian kegiatan ini dimulai dengan survei dan pada 8 September 2024 untuk memetakan potensi dan memahami kebutuhan masyarakat dan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama warga sebelum akhirnya membangun rumah kompos. Dalam pelaksanaannya, IMG ITB berperan memetakan potensi wilayah Desa Padanaan sedangkan HMTL ITB fokus pada implementasi pengelolaan limbah.
Selain membangun rumah kompos, HMTL ITB dan IMG ITB melakukan sosialisasi dan workshop pembuatan kompos yang dipandu oleh Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P., dosen dari Kelompok Keahlian Genetika dan Bioteknologi Molekular, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Rekayasa (SITH-R) ITB. Menurut Dr. Dadang Sumardi, antusiasme masyarakat terlihat jelas selama kegiatan berlangsung, mencerminkan optimisme atas manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat.
Mochammad Fadly Bhysmo Prayogi, Ketua Departemen Sosial dan Masyarakat (Sosmas) HMTL ITB, menyampaikan bahwa program ini memberikan manfaat bagi masyarakat sekaligus menjadi sarana pembelajaran langsung bagi mahasiswa.
“Harapan kami, pembangunan rumah kompos dan sosialisasi pembuatan pupuk kompos ini dapat meningkatkan motivasi masyarakat untuk memanfaatkan limbah ternak bagi sektor pertanian dan bisa menjadi contoh bagi dusun lain,” ujarnya.
Sementara itu, M. Hafizh Ardhani, Ketua Himpunan HMTL ITB, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata dari tridarma perguruan tinggi. “Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat tetapi juga menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang kami dipelajari di kelas sekaligus mengembangkan karakter, kepribadian, dan pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berkontribusi lebih besar bagi masyarakat,” ujarnya.
Kolaborasi antara HMTL ITB dan IMG ITB ini memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat, juga menjadi langkah konkret yang mampu menciptakan dampak jangka panjang, seperti berkurangnya ketergantungan terhadap pupuk kimia, peningkatan kualitas lingkungan, dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui penggunaan pupuk organik. Dengan adanya rumah kompos ini, Desa Padanaan dapat menjadi contoh sukses pengelolaan limbah mandiri berbasis masyarakat yang berkelanjutan.
Reporter: Elda Nuriza (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)
Dokumentasi: Dok. HMTL ITB