Kembang Desa : Kontribusi Nyata Mahasiswa ITB untuk Majukan Desa

Oleh Hafshah Najma Ashrawi

Editor Hafshah Najma Ashrawi

BANDUNG, itb.ac.id - Keluarga Mahasiswa Teknik Industri (MTI) ITB berkontribusi nyata untuk masyarakat sekitar. Melalui program kerja bertajuk 'Kembali Bangun Desa' atau yang disingkat menjadi 'Kembang Desa', MTI ITB menunjukkan wujud kepedulian mereka dalam membangun desa yang tertinggal. Tahun ini merupakan acara Kembang Desa keenam yang dilakukan oleh MTI ITB. Diadakan selama dua hari yakni pada Sabtu (30/11/13) dan Minggu (01/12/13), pengabdian masyarakat ini berlangsung di Kampung Cibuluh, Desa Pulosari.

Kegiatan Kembang Desa ini dimulai dari tahun 2008, dengan Kampung Cibuluh sebagai desa binaan pertama. Kampung Cibuluh terletak di tengah danau Cileunca, Pangalengan. Letak desa yang dikelilingi danau sebagai sumber daya air rupanya tidak otomatis membuat Kampung Cibuluh menjadi desa yang sejahtera akan sumber daya air. Sebaliknya, kesulitan air justru menjadi masalah utama yang dihadapi warga desa. Selain itu, hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepedulian warga akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya masih sangat kurang. Kurangnya tempat sampah dan kebiasaan warga membakar sampah turut menjadi masalah di kampung ini. Oleh karena itu, MTI ITB memfokuskan pada pembenahan problematika air dan sampah pada Kembang Desa tahun ini.

Kegiatan Kembang Desa VI diikuti oleh seluruh massa MTI. "Semoga acara ini dapat menjadi momen yang paling indah dan tidak terlupakan, terutama bagi angkatan 2012," ujar Muhammad Luthfi (Manajemen Rekayasa Industri 2012) selaku ketua panitia Kembang Desa VI dalam sambutannya pada pembukaan acara. Ditandai dengan penampilan anak-anak dari Kampung Cibuluh yang menari bersama di atas panggung sederhana, kegiatan Kembang Desa VI pun resmi dimulai.

Pada kegiatan Kembang Desa VI ini, partisipan Kembang Desa tinggal sementara di rumah-rumah penduduk. Dengan demikian, peserta dapat langsung berinteraksi dengan warga Kampung Cibuluh dan dapat langsung mengetahui apa masalah yang dihadapi oleh warga. Selesai beramah-tamah dengan warga, peserta mengajak para 'keluarga angkat' untuk menghadiri penyuluhan yang diadakan di lapangan RW setempat. Dalam penyuluhan ini, warga dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok orangtua dan kelompok anak-anak.

Setiap kelompok mendapatkan materi penyuluhan yang sama meskipun dikemas dengan bentuk berbeda. Penyuluhan tersebut mencakup tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan menumbuhkan kesadaran warga dalam mengolah sampah yang benar. Pada hari kedua, acara dilanjutkan dengan kerja bakti membersihkan lingkungan tempat tinggal warga dan daerah sekitar yaitu pinggiran Situ Cileunca. Selanjutnya, diadakan perlombaan menghias tong sampah yang diikuti oleh anak-anak Kampung Cibuluh. Nantinya, tong sampah tersebut akan didistribusikan di seluruh wilayah Kampung Cibuluh.

Semua warga sangat menikmati dengan serangkaian acara Kembang Desa VI ini, terbukti dengan antusiame orang-orang yang ikut berpartisipasi dalam acara. Pada penutupan acara, massa MTI memberikan bingkisan sembako kepada warga Kampung Cibuluh sebagai tanda terima kasih. Di akhir acara, penerbangan balon oleh anak-anak Kampung Cibuluh dilaksanakan sebagai simbolisasi dari harapan bagi Kampung Cibuluh di masa datang.

 

Oleh : Ninik Susadi Putri (ITB Journalist Apprentice 2013)