Kembangkan Jiwa Entrepreneur Lewat Bedah Buku dan Seminar “Juru Bisnis Rakyat”

Oleh Irfaan Taufiiqul Rayadi

Editor Irfaan Taufiiqul Rayadi

BANDUNG, itb.ac.id – ITB memiliki visi menjadi perguruan tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa. Demi mewujudkan visi tersebut, Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB seringkali mengadakan kegiatan seminar dengan mendatangkan entrepreneur muda sebagai narasumber. Kali ini, LPIK ITB bekerja sama dengan BRI mengadakan Bedah Buku dan Seminar “Juru Bisnis Rakyat” dengan mengambil tema “Strategi Jitu Membangun Startup” yang dilaksanakan pada Senin (17/04/17) di Gedung Aula Timur, ITB.

Seminar yang diisi oleh Prita Pamekar (pengusaha sepatu NAKERSCHU dan Juara Internasional Footwear Design Comptetition 2014), Indra Utoyo (Direktur Bank BRI), Santi Novani, Ph.D (Sekretaris Kewirausahaan LPIK ITB), dan I Made Ariya Sanjaya (CEO dan Founder Aplikasi SOROT) ini ramai dipenuhi peserta, bahkan dari luar kota Bandung.

Seminar diawali dengan sambutan oleh Rachmawati Wangsaputra Ph.D (Sekretaris Bidang Inovasi LPIK ITB) dan Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono (Wakil Rektor ITB). Selanjutnya, dilakukan sesi sharing antara hadirin dan keempat pembicara.
Prita Pamekar, pembicara pertama, mengutarakan awal mula ia memulai usaha bersama suaminya. Awalnya, Prita dan suaminya berjualan kulit hewan. Lalu, ia melihat peluang kulit-kulit tersebut dijadikan sepatu. Usahanya mulai membuahkan hasil ketika ia mengikuti Footwear Design Competition 2014 yang menjadikannya sebagai pemenang dan membawanya ke Indonesia Fashion Week 2014. Dalam perjuangannya berbisnis sejak tahun 2007, Prita mengaku sempat mengalami kesulitan finansial. “Sempat habis-habisan lah pokoknya,” ujarnya.

Selanjutnya, CEO dan Founder Aplikasi SOROT berbagi ceritanya. Ia memulai startup-nya sejak menduduki bangku kuliah berupa aplikasi permainan bernama Gatotkata, sebuah permainan mencari kata. Disini ia berhasil meraup keuntungan sebanyak $20.000. “Sayangnya uangnya nggak diputerin, tapi malah dipake makan,” akunya sambil tertawa. Ia menekankan bahwa kerja sama multidisiplin diperlukan dalam berbisnis. “Kita bertiga dulu anak teknik semua. Jadi ya mana ngerti soal duit-duitan,” lanjutnya.

Seminar dilanjutkan dengan sharing oleh Sekretaris Kewirausahaan LPIK ITB dan Direktur Bank BRI. “Pokoknya just do it aja lah,” tutup Prita.

Sumber gambar: dokumentasi penulis
Reporter: Zoealya Nabilla Zafra (Fakultas Teknologi Industri 2016)
ITB Journalist Apprentice 2017