Kemenpera dan ITB Akan Bangun Rusunawa Mahasiswa Dengan Konsep Green Building
Oleh Christanto
Editor Christanto
JAKARTA, itb.ac.id - Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI akan bekerja sama dengan ITB dalam rangka membangun Rusunawa mahasiswa, dengan menerapkan konsep green building. Dalam rangka menerima kunjungan Rektor ITB, Prof. Dr. Akhmaloka, di Kantor Kemenpera pada Kamis (21/04/11), Menteri Negara Perumahan Rakyat RI, Suharso Monoarfa berharap agar program ini dapat mendukung program pembangunan yang ramah lingkungan.
"Kami berusaha agar Rusunawa dengan konsep green building bisa segera dibangun dengan desain yang telah dibuat oleh ITB," ujar Suharso. Ia juga berharap ITB daapt memberikan kajian dan desain pembangunan yang ramah lingkungan, dalam rangka mewujudkan efisiensi energi dan material bahan bangunan. "Saya berharap ITB dapat segera merealisasikan pembangunan Rusunawa tersebut sehingga bisa menjadi model pembangunan dengan konsep hijau," tambahnya.
Sementara itu, Akhmaloka menyambut baik kerjasama yang dilakukan Kemenpera terhadap ITB tersebut. "Dengan tinggal di Rusunawa, mahasiswa ITB juga dapat menyelesaikan masa transisi perkembangan hidup dan mengenal sosio-budaya perguruan tinggi dan masyarakat kampus," ungkapnya. Dengan menerapkan konsep green building, ia juga berharap program ini dapat mengenalkan konsep konstruksi hijau bangunan dan kehidupan kampus ITB kepada para mahasiswa.
Butuh Asrama Baru
Ketua Tim Satgas Asrama ITB, Prof. Dr. Iswandi Imran, menerangkan bahwa saat ini ITB memiliki empat buah asrama mahasiswa, yaitu Asrama Sangkuring, Asrama Kidang Pananjung, Asrama Kanayakan, dan Asrama Bumi Ganesha. Kapasitas total asrama tersebut adalah sekitar 858 mahasiswa, sedangkan estimasi mahasiswa tingkat pertama pada tahun 2015 berjumlah 3500 orang. "Dengan demikian, masih dibutuhkan asrama baru untuk sekitar 2642 mahasiswa," ungkapnya.
Iswandi juga menyampaikan bahwa pembangunan Rusunawa dengan konsep green building membutuhkan tahapan perencanaan konstruksi, diantaranya adalah efisiensi sistem struktur dengan desain arsitektur yang ramah lingkungan dan berorientasi pada efisiensi energi. Selain itu, tahap berikutnya adalah mengembangan produk desain yang optimal, menspesifikasikan material bangunan dengan durabilitas tinggi dan unsur pelindung agar struktur dapat tahan lama. Tahap lainnya adalah dengan merancang detail struktur yang memiliki daya tahan yang tinggi serta tahan terhadap gempa.
Dengan pembangunan Rusunawa mahasiswa tersebut, Menpera berharap Rusunawa tersebut bisa menyediakan fasilitas tempat tinggal yang layak dan dekat bagi mahasiswa tahun pertama, serta menjadi wahana belajar mahasiswa untuk tinggal di hunian vertikal. Dengan konsep green building, ia juga mengharapkan agar Rusunawa tersebut dapat digunakan untuk wahana pembelajaran dan pengembangan karakter mahasiswa ITB.
Sumber foto: Situs Kementrian Perumahan Rakyat
Sementara itu, Akhmaloka menyambut baik kerjasama yang dilakukan Kemenpera terhadap ITB tersebut. "Dengan tinggal di Rusunawa, mahasiswa ITB juga dapat menyelesaikan masa transisi perkembangan hidup dan mengenal sosio-budaya perguruan tinggi dan masyarakat kampus," ungkapnya. Dengan menerapkan konsep green building, ia juga berharap program ini dapat mengenalkan konsep konstruksi hijau bangunan dan kehidupan kampus ITB kepada para mahasiswa.
Butuh Asrama Baru
Ketua Tim Satgas Asrama ITB, Prof. Dr. Iswandi Imran, menerangkan bahwa saat ini ITB memiliki empat buah asrama mahasiswa, yaitu Asrama Sangkuring, Asrama Kidang Pananjung, Asrama Kanayakan, dan Asrama Bumi Ganesha. Kapasitas total asrama tersebut adalah sekitar 858 mahasiswa, sedangkan estimasi mahasiswa tingkat pertama pada tahun 2015 berjumlah 3500 orang. "Dengan demikian, masih dibutuhkan asrama baru untuk sekitar 2642 mahasiswa," ungkapnya.
Iswandi juga menyampaikan bahwa pembangunan Rusunawa dengan konsep green building membutuhkan tahapan perencanaan konstruksi, diantaranya adalah efisiensi sistem struktur dengan desain arsitektur yang ramah lingkungan dan berorientasi pada efisiensi energi. Selain itu, tahap berikutnya adalah mengembangan produk desain yang optimal, menspesifikasikan material bangunan dengan durabilitas tinggi dan unsur pelindung agar struktur dapat tahan lama. Tahap lainnya adalah dengan merancang detail struktur yang memiliki daya tahan yang tinggi serta tahan terhadap gempa.
Dengan pembangunan Rusunawa mahasiswa tersebut, Menpera berharap Rusunawa tersebut bisa menyediakan fasilitas tempat tinggal yang layak dan dekat bagi mahasiswa tahun pertama, serta menjadi wahana belajar mahasiswa untuk tinggal di hunian vertikal. Dengan konsep green building, ia juga mengharapkan agar Rusunawa tersebut dapat digunakan untuk wahana pembelajaran dan pengembangan karakter mahasiswa ITB.
Sumber foto: Situs Kementrian Perumahan Rakyat