Kepala BPPT Berikan Seminar Mengenai Penguatan Sistem Inovasi oleh Technopreneur

Oleh Ninik Susadi Putri

Editor Ninik Susadi Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Sabtu (1/3/14) bertempat di Gedung LPIK ITB, Techno Entrepreneur Club mengadakan seminar bertajuk "Membangun Bangsa dengan Technopreneurship Sekarang juga". Bertindak sebagai pembicara adalah Dr. Iwan Sudrajat, MSEE selaku Kepala Balai Inkubator Teknologi (BIT) Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Iwan membahas mengenai peranan technopreneur muda didalam penguatan sistem inovasi di Indonesia.

Bung Karno pernah mengemukakan bahwa tantangan bagi Indonesia adalah untuk terlepas dari menjadi bangsa kuli dan kuli dari bangsa-bangsa lain. Angka kebergantungan penduduk Indonesia juga masih terhitung tinggi, walaupun pada tahun 2010-2014 terdapat penurunan sekitar 9,5%. Banyaknya sarjana di Indonesia yang lebih memilih bekerja dengan orang lain semakin membuktikan perkataan Bung Karno. Selain itu, Indonesia juga harus menghadapi banyaknya pengangguran terdidik yang mencapai 400.000 jiwa. Populasi sarjana teknik di Indonesia juga terhitung masih sedikit. Produktivitas yang hanya terpusat di Jawa juga menjadi kendala dalam kemajuan bangsa ini. Padahal, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Hanya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam tersebut.

Iwan menjelaskan, visi Indonesia 2025 dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yaitu dengan mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan berkekuatan 12 besar di dunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dan inovasi dianggap sebagai indikator dalam percepatan pembangunan. Saat ini, Indonesia masih berbasis ekonomi industri yakni dengan mengandalkan sumber daya alam yang ada. Tahun 2025, diharapkan Indonesia dapat menjadi bangsa yang memiliki ekonomi berbasis inovasi.

Tuntutan perubahan paradigma pembangunan dilakukan dengan mengubah kerangka kerja menjadi kolaboratif. Adanya terobosan, berpikir secara holistik, terpadu, dan koheren merupakan paradima pembangunan yang harus dimiliki Indonesia. Penguatan sistem inovasi akan menjadikan masyarakat ekonomi yang berbasis pengetahuan. Inovasi merupakan invensi atau pembaharuan yang sudah ada dan memiliki nilai komersialisasi. Dalam inovasi terdapat 4 hal yang menjadi fokus yaitu pasar, teknologi, peluang dan kreativitas.

"Pembedanya adalah dengan melihat peluang," tutur Iwan. Inovasi adalah bagian dari technopreuneur. Peluang yang dimiliki inovasi menjadi pembeda antara technopreuneur dan entreuprener. Technopreneur adalah seorang wirausaha yang berbasis teknologi. Aspek penting dalam pembangunan suatu negara tentu terlihat dari perkembangan teknologi yang dipakai. Maka semakin banyak technopreneur artinya Indonesia dalam berkembang dengan lebih cepat.


Sebagai Rangkaian Pengembangan Anggota
"Seminar ini merupakan rangkaian dari program pengembangan anggota baru TEC ITB," jelas Choirul Rama Saputra (Teknik Sipil 2011) sebagai Kepala Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) TEC ITB. TEC ITB merupakan sebuah unit kegiatan mahasiswa ITB yang menghimpun mahasiswa ITB yang berminat berwirausaha maupun yang sudah berwirausaha. Dengan adanya TEC ITB diharapkan dapat melahirkan technopreneur muda yang dapat berkarya untuk membangun Indonesia.