Kepala Biro Kemitraan ITB, Prof. Taufik Hidayat mengatakan, “Hari ini kita berbahagia sekali karena bisa melaksanakan berbagai aktivitas secara luring setelah sebelumnya mungkin hanya bertemu secara daring. Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap untuk dapat lebih mengenal satu sama lain dan agar komunikasi kita terjalin dengan lebih baik lagi ke depannya. Semoga semua dapat menikmati dan dapat lebih mengenal Indonesia melalui rangkaian acara hari ini,” ujarnya di halaman Kantor Urusan Internasional Biro Kemitraan ITB.

Sebelum berangkat menuju destinasi pertama yaitu Komunitas Hong, para mahasiswa dan staf yang ikut berpartisipasi dibagi ke dalam dua bus berbeda. Tempat yang terletak di Jalan Pakar Utara, Dago ini merupakan sebuah pusat kajian permainan tradisional Indonesia. Destinasi ini dipilih dengan tujuan untuk memperkenalkan permainan tradisional Jawa Barat kepada para mahasiswa.

Di tempat ini, para mahasiswa internasional berkesempatan untuk menyaksikan dan mencoba berbagai jenis permainan tradisional Indonesia di antaranya adalah Hompimpa, Salam Sabrak, Ampar-Ampar Pisang, Tetemute, Perepet Jengkol, dan masih banyak lagi. Selesai mencoba berbagai jenis permainan tradisional yang ada di Komunitas Hong, para mahasiswa asing diberikan cinderamata berupa sebuah mainan tradisional bernama kolecer atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai baling-baling.

Setelah asik mencoba berbagai permainan tradisional, para mahasiswa diajak untuk makan siang bersama di salah satu restoran ala Jepang yang menyajikan shabu-shabu dalam konsep all you can eat. Selesai makan, para mahasiswa internasional diajak untuk mengelilingi Kota Bandung menggunakan Bandung Tour on Bus (Bandros).

Tur keliling Bandung ini berawal dari jalan Diponegoro menuju Jalan Asia Afrika. Selama berada di dalam Bandros, para mahasiswa mendengarkan penjelasan dari pemandu wisata tentang tempat-tempat bersejarah yang tersebar di Kota Bandung yang dilewati oleh bus. Kemudian, seluruh mahasiswa mendapat kesempatan untuk berkeliling melihat bangunan-bangunan bersejarah yang berada di sekitar Jalan Asia Afrika seperti Gedung Merdeka dan Alun-Alun Kota Bandung. Selesai foto-foto di Gedung Merdeka dan sekitarnya, dilanjutkan dengan perjalanan kembali ke titik awal yaitu Kantor Urusan Internasional Biro Kemitraan Institut Teknologi Bandung.

Reporter: Fajris Zahrotun Nihayah (Fisika, 2020)