Kiprah Dr. Sastia Prama Putri: Dosen Luar Biasa ITB, Peneliti Aplikasi Metabolomik

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Profesi dosen dan peneliti adalah aset bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa. Karir di bidang inilah yang dipilih oleh seorang wanita muda Indonesia, Dr. Sastia Prama Putri. Dr. Sastia adalah dosen luar biasa ITB, tergabung dalam Kelompok Keahlian Mikrobiologi. Beliau sehari-hari tidak menetap di Bandung melainkan di Osaka, Jepang. Di Jepang Beliau menjadi asisten profesor bidang metabolomik di Osaka University. Kini Dr. Sastia aktif dalam studi aplikasi metabolomik untuk biofuel dan produk pangan asli Indonesia, seperti tempe, kopi, manggis, dan pisang. Atas kiprahnya sebagai seorang peneliti, Dr. Sastia meraih penghargaan L'Oreal-UNESCO for Women in Science 2015.

Dr. Sastia adalah alumni Biologi ITB angkatan 2000. Beliau sempat menjadi trainee selama satu tahun di Jepang selepas kelulusan program sarjana tersebut. Beliau mengikuti UNESCO Postgraduate Inter-University Course in Biotechnology dengan fellowship dari pemerintah Jepang dan UNESCO. Di sana Beliau dibimbing oleh Prof. Nihira, seorang ahli produksi antibiotik dari mikroba. Prof. Nihira kemudian menawarkan program beasiswa dari pemerintah Jepang untuk studi S2 dan S3 kepada Dr. Sastia. Setahun setelahnya, Beliau kembali ke Jepang dan merampungkan studi S2 dan S3 dalam kurun waktu 3,5 tahun.

Menggeluti Bidang Metabolomik

Di Osaka University Dr. Sastia menjadi asisten profesor di Departemen Biotechnology di bawah Prof. Fukusaki. Beliau pun terlibat dalam studi aplikasi metabolomik. Metabolomik adalah suatu studi tentang metabolit, senyawa kimia yang terlibat dalam proses metabolisme. Metabolomik termasuk advanced science dan belum banyak ahlinya terutama di Asia Tenggara. "Aplikasinya sangat luas untuk bidang life science dan interdisciplinary. Saya senang melakukan riset yang banyak melibatkan disiplin ilmu dan kolaborasi. Lalu teknologi ini sangat berguna untuk memecahkan berbagai masalah di dalam negeri, terutama untuk quality evaluation berbagai komoditi ekspor. Saya berharap keahlian saya bisa berguna untuk memajukan industri di tanah air," jelas Dr. Sastia.

Dalam penelitiannya, Dr. Sastia melibatkan mahasiswa Osaka University maupun mahasiswa ITB. Riset tersebut melingkupi aplikasi metabolomik untuk membuat standar kualitas berbagai komodiri dan produk makanan asli Indonesia. Selain itu, Beliau juga sedang menjalani riset berkaitan dengan aplikasi metabolomik untuk synthetic biology atau metabolic engineering. Pada riset tersebut. Dr. Sastia mengambil fokus tentang peggunaan mikroba sebagai cell factory untuk produksi biofuel dan industrial chemical serta menggunakan metabolomik untuk strain improvement.

Berkarir sebagai Kontribusi Wanita dalam Dunia Sains

Sebagai dosen luar biasa ITB, Dr. Sastia masih memiliki kewajiban untuk mengisi kuliah di ITB. Beliau menjadi dosen di kuliah Mikrobiologi untuk mahasiswa S1 dan Aplikasi Omics untuk mahasiswa S2. Berbeda di Osaka University, Dr. Sastia merupakan dosen full time yang tidak hanya harus mengajar di kelas tetapi juga mengajar praktikum untuk mahasiswa S2. Beliau juga aktif di berbagai perkumpulan akademisi, terutama di International Metabolomics Society sebagai board member dan ForMind (sebuah perkumpulan saintis muda di Indonesia).

"Bagi saya, menjadi wanita karir bisa memberikan kita banyak kesempatan untuk terus mengembangkan diri. Saya merasa bahwa dengan karir saya sekarang saya bisa terus belajar dan mengembangkan potensi saya. Bukan hanya itu, saya yakin kontribusi wanita dalam dunia sains itu sangat penting karena memberikan dimensi dan pola pikir yang berbeda. Untuk saya, menjadi wanita karir membuat saya semangat untuk terus menggapai mimpi mimpi baru dan tidak berhenti atau puas atas pencapaian yang sudah terlaksana," tutur Dr. Sastia.

Dr. Sastia beruntung karena memiliki keluarga yang selalu ada di dekatnya dan menjadi sumber motivasi baginya. Suami Beliau merupakan peneliti di laboratorium yang sama sehingga menurutnya mereka bisa saling mendukung satu sama lain. Dr. Sastia juga bercerita bahwa Beliau ingin menginspirasi anak perempuannya, "Saya ingin menjadi ibu yang bisa dijadikan panutan untuk anak saya, suatu saat dia bisa melihat kalau apa yang saya lakukan insya Allah bisa memberikan manfaat untuk orang lain."

Kiat untuk Terus Berkarir dan Berkarya

Dr. Sastia memiliki kiat khusus dalam mengatur waktunya, menyeimbangkan karir dan urusan keluarga. "Saya punya annual target, monthly target, weekly target dan daily target dan saya bagi tugas berdasarkan skala prioritas dan atur timeline pekerjaan saya. Setiap hari saya pasti meluangkan waktu untuk keluarga di rumah, makan malam pasti bersama-sama dan bermain bersama anak saya sampai dia tidur baru saya melanjutkan pekerjaan saya lagi," ungkapnya.

"Saya selalu ingat kata-kata bapak saya apapun profesi yang saya pilih, saya harus jadi orang yang berguna. Saya melihat profesi dosen dan peneliti itu bisa berguna untuk orang banyak," Dr. Sastia bercerita, "Membagi ilmu sebagai dosen dan memanfaatkan ilmu sebagai peneliti membuat saya terus menemukan hal hal yang baru dan hidup jadi tidak membosankan. Saya senang mengulik misteri kehidupan dan setiap discovery yang saya temukan lewat dunia riset menurut saya sangat menyenangkan."

Sebagai seorang dosen, Dr. Sastia memiliki misi untuk memotivasi mahasiswa dan generasi muda Indonesia untuk tidak melupakan riset. "Bumi Indonesia sangat kaya jadi saya harap generasi muda Indonesia lebih banyak lagi termotivasi untuk menggali potensi alam kita dan mengembangkan industri tanah air dimanapun berada," pesannya.

 

Gambar dari berbagai sumber