Pengelolaan SDM yang Baik untuk Pengembangan Kinerja Organisasi

Oleh Adi Permana

Editor Vera Citra Utami


BANDUNG, itb.ac.id—Wakil Rektor Bidang Sumberdaya ITB, Dr. Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati, S., M. Comm., menyampaikan paparan mengenai “Penguatan SDM untuk Meningkatkan Kinerja Organisasi” di acara Temu Awal Semester I 2020/2021, Kamis (2/9/2021).

Dr. Putri menggambarkan sistem sumber daya manusia (SDM) ITB melalui analogi sistem pengelolaan SDM klub bola. “Klub ini tujuan utamanya adalah memenangkan pertandingan. Tidak cukup untuk mereka merekrut keeper atau striker yang baik; tetapi para pemain juga harus mempunyai kemampuan strategik dan kerja tim yang baik untuk mengalahkan lawannya sehingga kemenangan yang diperoleh adalah kemenangan bersama,” dia mendeskripsikan.

Dengan analogi tersebut, ia menyimpulkan ada tujuh faktor internal yang saling terkait, yaitu strategy, structure, skills, staff, style, systems dan shared values. ITB sendiri sudah mempunyai semua faktor, namun perlu diingatkan berkali-kali bahwa mereka tidak dapat berdiri sendiri. SDM ITB pun hanya salah satu bagian dari faktor systems yang banyak. Sub sistemnya terdiri dari beberapa komponen yang bergantung satu sama lain seperti rekrutmen, penggajian, dan manajemen karier. “Sistem SDM yang baik tentunya adalah sistem yang mampu menarik, mempertahankan dan memotivasi orang-orang untuk selalu ingin berkembang,” terangnya.

Dasar kegiatan pembangunan sistem HCM ITB dimulai dengan menurunkan visi-misi serta nilai menjadi ketetapan-ketetapan strategi yang dapat dipakai untuk memenuhi tujuan. Lalu, rancangan dilanjutkan dengan penetapan kapabilitas yang diperlukan dan SDM dengan kompetensi yang mampu memenuhi kapabilitas tersebut. Susunan ini mendukung human resource strategy yang mencakupi fungsi, teknologi, sistem, program, dan kebijakan.

ITB telah menetapkan roadmap pembangunan HCM yang terbagi menjadi tiga fase berlangsung dari 2021 hingga 2023. Pada 2021 yaitu tahap pertama (penguatan fondasi kegiatan), empat program ditetapkan untuk membawa dampak besar bagi peningkatan SDM ITB. Saat ini pihak Sumber Daya ITB telah menggelar workshop untuk mulai membangun pelaksanaan bagi pimpinan ITB.

Selain itu, mereka mengadakan survei kepada beberapa perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk melakukan pembandingan remunerasi terhadap kompetitor dan rekan di lembaga pendidikan. “We can’t manage what we can’t measure,” Dr. Putri mengutip.

“Ketika berbicara tentang pengelolaan, kita harus mampu menyediakan data terukur dan kuantitatif untuk mengevaluasi jika seluruh faktor kinerja sudah selaras dalam mendukung ketercapaian visi-misi dan nilai ITB,” jelasnya.

Reporter: Ruth Nathania (Teknik Lingkungan, 2019)