Konferensi Internasional Energi Berkelanjutan 2009: Memanfaatkan Energi Terbarukan, Fossil Bersih, dan Energi Nuklir yang Aman Bagi Pembangunan Berkelanjutan
Oleh asni jatiningasih
Editor asni jatiningasih
BANDUNG, itb.ac.id- Solar chimney power plant, merupakan sistem pembangkit listrik menggunakan energi matahari yang terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian pengumpul yang mengkonversi radiasi matahari menjadi panas dan udara bergerak seperti halnya pada efek rumah kaca, cerobong tinggi yang memungkinkan kecepatan udara panas naik, dan bagian turbin dan generator listrik yang dipasang di dalam cerobong untuk menghasilkan listrik dari aliran udara. Topik tersebut merupakan 1 dari 50 topik terkait energi terbarukan, energi fosil bersih, dan energi nuklir aman untuk pembangunan berkelanjutan yang disampaikan pada konfrensi internasional lalu.
Sebagai kelanjutan dari peringatan Ulang Tahun Emas ITB, 15-20 Juni lalu panitia Dies Emas ITB menyelenggarakan International Conference On Sustainable Energy 2009: Harnessing Renewable, Clean Fossil, and Safe Nuclear Energies for Sustainable Development. Seminar menghadirkan pembicara kunci, Dr.Marwansyah Lobo Belia, M.Sc (Staf Ahli Menteri Bidang Kewilayahan, ESDM), 6 pembicara undangan yaitu Mr.Barry Andrews (Senior Vice President for Geothermal and Power, Chevron), Mr.Boem, Ji-Shin (Chief of Representative, Korea Electric Power Corporation), Dr.Hudi Hastowo (BATAN), Abadi Purnomo(General Director of Pertamina Geothermal Energy), Ir.Paulus Tjakrawan (Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia), dan Dr.Tatang Hernas, juga 50 presentator makalah terkait energi terbarukan.
The Consistency of the Nuclear Option (Konsistensi Nuklir sebagai energi pilihan), merupakan judul makalah yang disampaikan Budi Sudarsono. Disebutkan bahwa kekonsistenan dilihat dari segi teknis dan ekonomi.Kendatipun pembangunan pembangkit listrik mahal, tetapi secara konsisten pembangkit listrik tenaga nuklir menghasilkan listrik yang kompetitif dibandingkan dengan sumber energi lain. Selain itu, biaya pekerja yang lebih rendah -karena porsi tertinggi pekerjaan ada pada perisai radiasi- menjadi daya tarik energi ini. Asosiasi Nuklir Dunia dalam publikasi berjudul "The New Economics of Nuclear Power" pada Desember 2005 mengkonfirmasi bahwa tenaga nuklir merupakan sumber termurah untuk pembangkitan listrik.
Selain nuklir, topik-topik lain yang dibahas, yaitu Biofuel (termasuk Biogas), energi dari limbah, energi matahari, fuel cell, energi geothermal, energi angin, kelistrikan, dan efisiensi energi.
The Consistency of the Nuclear Option (Konsistensi Nuklir sebagai energi pilihan), merupakan judul makalah yang disampaikan Budi Sudarsono. Disebutkan bahwa kekonsistenan dilihat dari segi teknis dan ekonomi.Kendatipun pembangunan pembangkit listrik mahal, tetapi secara konsisten pembangkit listrik tenaga nuklir menghasilkan listrik yang kompetitif dibandingkan dengan sumber energi lain. Selain itu, biaya pekerja yang lebih rendah -karena porsi tertinggi pekerjaan ada pada perisai radiasi- menjadi daya tarik energi ini. Asosiasi Nuklir Dunia dalam publikasi berjudul "The New Economics of Nuclear Power" pada Desember 2005 mengkonfirmasi bahwa tenaga nuklir merupakan sumber termurah untuk pembangkitan listrik.
Selain nuklir, topik-topik lain yang dibahas, yaitu Biofuel (termasuk Biogas), energi dari limbah, energi matahari, fuel cell, energi geothermal, energi angin, kelistrikan, dan efisiensi energi.