Kuliah Khusus untuk Para Pemuda di Asia Oleh Astronot Jepang Akihiko Hoshide

Oleh asni jatiningasih

Editor asni jatiningasih

Kuliah khusus Akihiko Hoshide yang disiarkan langsung oleh SOIBANDUNG, itb.ac.id- Senin (13/10), bertempat di Ruang Multimedia Comlabs, School On Internet (SOI) ITB menyiarkan secara langsung kuliah khusus untuk para pemuda di Asia oleh astronot Jepang, Akihiko Hoshide. Akihiko Hoshide menyelesaikan misinya dengan pesawat ulang-alik Discovery  bulan Juni 2008 lalu. Pada kesempatan ini, Akihiko menyampaikan pengalamannya selama di antariksa.
Akihiko Hoshide yang lahir pada tahun 1968 di Tokyo, Jepang dan besar di New Jersey, Amerika Serikat mendapat gelar sarjana dari Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Keio tahun 1992, dan gelar Master of Science dari Universitas Houston tahun 1997. Ia bergabung dengan National Space Development Agency of Japan (NASDA) tahun 1992 dan pada tahun 1999 dipilih NASDA (sekarang JAXA) sebagai satu dari tiga calon astronot untuk Stasiun Antariksa Internasional, ISS. Ia menyelesaikan Pelatihan Calon Astronot NASA dan bertugas sebagai awak misi STS-124, yang meluncurkan komponen ISS untuk menyelesaikan laboratorium Jepang "Kibo" pada bulan Mei 2008.   "Kibo" yang berarti harapan dalam Bahasa Jepang, adalah laboratorium tempat penelitian-penelitian, percobaan, dan pengembangan akan dilaksanakan untuk memelopori masa depan yang lebih baik. "Kibo" ditransportasikan menuju ISS dengan tiga misi "Space Shuttle". Misi yang melibatkan  Akihiko Hoshide adalah penerbangan kedua yang bertujuan memasang Pressurized Module (PM) dan lengan robotik (JEM RMS).

Dalam kuliah singkatnya, Akihiko menyampaikan pengalamannya di antariksa dan pentingnya mimpi yang menantang bagi para pemuda di Jepang dan Asia. Ia juga memperkenalkan kegiatan-kegiatan Badan Explorasi Antariksa Jepang JAXA dan Universitas Keio di bidang ini. Diperlihatkan video perjalanan Akihiko bersama timnya selama di luar angkasa. Dalam sesi terakhir kuliah, diberikan kesempatan bagi para audiens untuk bertanya. Pertanyaan yang disampaikan diantaranya tentang latar belakang pendidikan yang diperlukan untuk menjadi seorang astronot dan persiapan yang harus dilakukan bagi astronot. Menjawab pertanyaan tersebut, Akihiko mengatakan latar belakang pendidikan yang diperlukan untuk menjadi seorang astronot adalah pendidikan teknik dan sains, kemudian mengenai persiapan yang harus dilakukan para astronot, "Banyak belajar, membaca buku, menempuh ujian, dan menjaga stamina tubuh,"ujarnya.

Kuliah ini disiarkan melalui mitra-mitra SOI Asia diantaranya Indonesia (termasuk ITB), Malaysia, dan Thailand. Kuliah yang disiarkan di ITB selain dihadiri oleh mahasiswa juga dihadiri oleh pelajar-pelajar SMA Taruna Bakti, Bandung.