Kuliah Tamu Prodi Teknik Kimia ITB Bahas Teknologi Pemrosesan Pangan di Industri

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

BANDUNG, itb.ac.id—Dalam melaksanakan salah satu tugas utamanya yaitu mengembangkan sebuah produk, seorang insinyur proses pangan memiliki metode khusus. Metode tersebut bernama “Product Development Stage” yang terdiri dari berbagai tahap. Tahap pertama adalah discovery atau ideasi. Pada tahap ini, dilakukan pencarian kesempatan yang dapat dikembangkan melalui riset pasar.

Kemudian tahap kedua adalah penyusunan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari produk yang akan dikembangkan. Masuk ke tahap berikutnya, seorang insinyur proses harus melakukan business case building untuk dapat mengetahui kelayakan rencana yang akan dilaksanakan hingga project plan.

Setelah dilakukan business case building, dapat dilakukan tahap selanjutnya yaitu development atau pengembangan. Pada tahap ini, dilakukan penciptaan prototipe dari produk yang akan dikembangkan. Setelah itu, proses berlanjut pada tahap validasi yang berisi pengujian dari prototipe dalam skala produksi untuk mendapat hasil evaluasi pada bidang manufakturnya.

Setelah melalui tahap tersebut, dapat dilakukan tes pemasaran kepada konsumen untuk dapat mengetahui pasar yang dapat dituju. Terakhir, jika semua tahap sebelumnya telah dilakukan secara lengkap, produk dapat dirilis, dan dikomersialisasi secara luas.

Hal tersebut disampaikan oleh Nino Laksmono, S.T., M.Eng., seorang RDQ Senior Engineer Mondelez International dalam Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri ITB, Seminar Keprofesian Teknik Kimia pada Jumat (25/3/2022). Bahasan yang diangkat untuk pertemuan kuliah tamu hari ini adalah “Pengenalan Teknologi Pemrosesan Pangan di Industri”.

Terakhir, dijelaskan tentang unit operasi dasar dalam pemrosesan pangan. ”Langkah pertama yang harus dilakukan adalah storage material handling atau penanganan bahan penyimpanan. Kemudian, bahan-bahan yang ada di penyimpanan harus dicuci dan diseleksi. Setelah dicuci, dilakukan pengurangan ukuran produk untuk mempermudah proses produksi. Salah satu caranya adalah penggilingan,” ujar Nino.

Kemudian, tahap yang dapat dilakukan adalah penampungan bahan dan dimasukkan ke tangki mixing untuk mendapatkan rasa yang diharapkan. Setelah melewati proses tersebut, dilakukan proses separasi untuk menghindari kandungan benda asing.

Lalu, dapat dilakukan proses pasteurisasi homogenisasi atau preservasi yang bertujuan untuk mengawetkan makanan. Jika sudah dilakukan proses tersebut, produk tersebut telah dinyatakan aman dan dapat dimasukkan ke dalam kemasan. Setelah dimasukkan kedalam kemasan, dilakukan post filling treatment. Terakhir, produk akan melalui proses final packing dan juga penyimpanan sebelum dilakukan distribusi.

Reporter: Yoel Enrico Meiliano (Teknik Pangan, 2020)


scan for download