Kuliah Umum PS PPI ITB Bahas Transformasi Peran Insiyur di Era AI dan Peran Engineering
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI) ITB melaksanakan kuliah umum pertama Semester I Tahun Ajaran 2023/2024, Rabu (16/08/2023).
Dua narasumber mengisi kuliah tersebut, yakni Ketua Badan Kejuruan Teknik Kewilayahan dan Perkotaan (BK-TKP) Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ir. Soelaeman Soemawinata, M.M., dan Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D.
“Program PS PPI merupakan bagian dari subdirektorat yang dikelola non reg di bawah Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan. Direktorat Non Reguler memiliki dua subdirektorat yaitu Subdirektorat PS PPI dengan sistem yang digunakan RPL, satu lagi Subdirektorat Pendidikan Berkelanjutan. Penilaian PS PPI ini juga sudah berbasis web untuk dosen dan juga mahasiswa,” ujar Direktur Pendidikan Non Reguler ITB, Ir. Ridwan Sutriadi, S.T, M.T, Ph.D.
Materi sesi pertama mengenai peran engineering dalam pengembangan kawasan yang disampaikan Ir. Soelaeman. Beliau mengatakan hal menyangkut ruang, waktu, dan sumber daya, itulah yang disebut engineering. Kemudian terdapat juga regulasi atau kebijakan yang menjadi alat. Hasil akhir yang dilihat terdapat nilai tambah baik dalam sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Studi kasus yang diambil dalam sesi pertama adalah Alam Sutera Jakarta yang akan dijadikan service city. Perumahan-perumahan akan dibuat ke arah Bekasi dan sekitarnya. Sementara itu, infrastruktur dikembangkan untuk tumbuhnya jalan tol yang baru.
“Konsep Alam Sutera adalah berada di luar pusat Kota Jakarta, namun memiliki akses yang baik,” kata Ir. Soelaeman.
Sesi selanjutnya membahas mengenai Transformasi Peran Insinyur di Era Kecerdasan Buatan, yang disampaikan Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D.
Beliau menjelaskan tentang pengetahuan yang terbagi menjadi dua, pengetahuan eksplisit dan pengetahuan praktik yang menghasilkan skill. Transformasi praktik keinsinyuran sudah mencapai artificial intelligence sehingga minimal para insinyur sudah mengenal hal tersebut.
“Kemajuan teknologi dapat menjadi alat bagi insinyur, namun AI tidak hanya sebagai alat, tetapi sebagai mitra insinyur dalam menyelesaikan tugas-tugasnya,” ucap beliau.
Reporter: Yohana Aprilianna (Perencanaan Wilayah dan Kota 2021)
Editor: M. Naufal Hafizh