BANDUNG, itb.ac.id - Kelompok Keahlian (KK) Fisika Energi Tinggi dan Instrumentasi, Program Studi Fisika FMIPA ITB, pada Sabtu (14/10) bertempat di Ruang 1201, mengadakan kuliah umum berupa pemutaran dua buah film ilmiah populer. Kedua film tersebut berjudul “The Science of Supersights” dan “Unfolding Universe”. Film pertama, “The Science of Supersights”, bercerita tentang penerapan teori fisika dasar tentang berbagai macam gelombang dalam bidang militer, kesehatan, ilmu pengetahuan jagat raya, dan penegakan hukum. Gelombang seperti sinar-X, radar, sinar inframerah, dsb., serta alat-alat seperti MRI, teleskop, mikroskop, telah membantu manusia untuk melihat apa yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Sedangkan film kedua, “Unfolding Universe”, menceritakan tentang asal mula semesta, serta berbagai benda langit yang berada di dalamnya. Seperti planet, bintang, dan lubang hitam. Benda langit yang terakhir ini rupanya menarik bagi para mahasiswa yang hadir, dan menjadi bahasan di bagian diskusi. Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan kuantum. Medan gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya mendekati kecepatan cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasi elektromagnetik yang dapat lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua tidak dapt kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati. Teori Lubang Hitam pertama kali diperkenalkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin dipopulerkan oleh Stephen William Hawking. Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa hampir semua galaksi di alam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat galaksi.