Sharing Knowledge KK Instrumentasi dan Kontrol ITB: Perkembangan Radar dalam Instrumen Sensor
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id–Kelompok Keahlian (KK) Instrumentasi dan Kontrol (INK) ITB menyelenggarakan kegiatan sharing knowledge pada Selasa (14/2/2023) di Gedung T. P. Rachmat Labtek VI. Kegiatan yang berjudul Radar Level dan Pressure Sensor ini merupakan hasil kerja sama KK INK dengan VEGA Instruments Indonesia untuk memberikan pemahaman lebih mengenai produknya yang memanfaatkan radar sebagai instrumen kontrol.
Gelar wicara dibuka dengan pemaparan oleh Dosen KK INK ITB Prof. Ir. Endra Joelianto, Ph.D., SMIEEE., mengenai radar dan pembelajarannya dalam program studi sarjana fisika teknik (FT). Prof. Endra memulai pemaparannya dengan menjelaskan sejarah dari radar itu sendiri. Radar mulai digunakan sejak tahun 1940-an oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dan merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging.
“Radar adalah sebuah sistem radiolocation–-menentukan lokasi dengan menggunakan gelombang radio untuk menentukan jarak, sudut, dan kecepatan radial suatu objek relatif terhadap suatu lokasi,” ujar Prof. Endra mendeskripsikan radar. Aplikasinya sendiri dapat dilihat pada detektor pesawat udara dan kapal.
Prof. Endra juga menjelaskan bahwa sistem radar sendiri terbagi atas beberapa bagian. Bagian pertama adalah transmitter yang memancarkan gelombang elektromagnetik, bagian kedua adalah antena pemancar dan penangkap gelombang pantulan, serta bagian terakhir adalah processor yang menentukan sifat objek.
Topik selanjutnya dibawakan oleh perwakilan VEGA Instruments Indonesia Helmi Indra Rizkiana Putra yang menjelaskan mengenai perkembangan radar dalam industri. Sebelum radar digunakan, pengukuran jarak dilakukan menggunakan gelombang ultrasonik. “Ultrasonik (adalah) mechanical wave (yang) membutuhkan rambatan. Sementara radar adalah microwave yang tidak terpengaruh lingkungan,” tutur Helmi sembari menjelaskan alasan ditinggalkannya teknologi ultrasonik.
Gelombang yang membutuhkan rambatan akan terpengaruh penghalang (obstacles) pada media rambatnya. Maka dari itu, seiring perkembangan industri, radar menjadi opsi yang lebih populer sebagai alat pengukur jarak.
VEGA Instruments Indonesia sendiri pertama kali merilis sensor radar pertamanya pada 2004. Sensor ini mampu mendeteksi jarak pada padatan, yang sebelumnya tidak dimungkinkan oleh sensor ultrasonik karena banyaknya pengganggu seperti debu. Pada perkembangannya juga, sensor dimodifikasi untuk memancarkan gelombang dengan frekuensi gelombang lebih besar sehingga bisa mengukur jarak pada keadaan ekstrem dengan banyak pengganggu.
Teknologi lainnya yang dikembangkan oleh VEGA Instruments Indonesia adalah pressure measurement. Pressure measurement digunakan untuk memantau perubahan tekanan pada sebuah tangki. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengukur process pressure, hydrostatic pressure, hingga differential pressure.
Perancangan sistem radar dan pressure lanjut yang dikembangkan VEGA Instruments Indonesia merupakan penerapan ilmu fisika teknik untuk menyesuaikan kebutuhan masa kini. Termasuk penyesuaian kebutuhan yang lebih spesifik dan penyematan instrumen menjadi internet of things yang memudahkan automasi dan akses informasi yang reliable.
Reporter: Ananta Muji (Sistem dan Teknologi Informasi, 2019)