Kunjungan Lapangan IPAM Serpong Mahasiswa Teknik Lingkungan
Oleh Krisna Murti
Editor Krisna Murti
Kamis, 21 September 2006, mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan angkatan 2003 mengadakan studi lapangan ke instalasi pengolahan air minum Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja di Serpong, Tangerang; dikenal dengan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Serpong. Studi lapangan ini merupakan bagian dari program mata kuliah TL 4130 Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum. Diharapkan studi lapangan ini dapat menjadi pendukung teori pengolahan air minum yang di dapat di bangku kuliah.
Pengelolaan dan produksi air minum IPAM Serpong ini dilakukan oleh pihak swasta PT Tirta Cisadane melalui kontrak kerja selama 15 tahun. Saat ini, air yang diproduksi PT Tirta Cisadane memenuhi kebutuhan air bersih untuk sekitar satu juta orang di Jakarta, Serpong, dan sekitarnya. IPAM Serpong yang telah bersertifikat manajemen kualitas, ISO 9001:2000 ini mengambil air baku dari Sungai Cisadane.
Air minum yang diproduksi mencapai 3000 liter per detik, selama 24 jam. Teknologi pengolahan di PDAM Serpong ini tergolong konvensional. Secara umum, proses produksinya melalui tahapan, prasedimentasi, koagulasi-flokulasi, klarifikasi, filtrasi, sedimentasi, dan desinfeksi. Air baku dari Sungai Cisadane melalui bak prasedimentasi untuk dapat mengendapkan padatan-padatan yang terikut dalam proses pengambilan air. Setelah diendapkan, air kemudian diberi bahan koagulan yang dapat mengikat padatan halus yang masih terlarut. Proses klarifikasi melalui instalasi pulsator menghasilkan air produksi yang bebas padatan halus. Proses filtrasi menjamin padatan halus yang masih lolos dari proses klarifikasi tersaring. Desinfeksi yang dilakukan di IPAM Serpong menggunakan klor dan ozonisasi. Proses desinfeksi menjamin air produksi IPAM Serpong bebas dari mikroorganisme. Secara rutin laboratorium IPAM mengontrol air produksi IPAM, baik secara otomatis dan manual.