Kunjungan Rektor ITB ke Tsukuba University dan Kyoto University, Perkuat Lagi Kolaborasi dan Kerja Sama Internasional
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Rektor Insitut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Reini Wirahidikusumah, Ph.D., beserta Sekretaris Institut, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, melakukan kunjungan ke Jepang, pada 28 September-8 Oktober 2023.
Dalam agenda tersebut, Rektor beserta Sekretaris Institut mengunjungi beberapa universitas yang ada di Negeri Sakura, seperti Tsukuba University, Kyoto University, serta Osaka University. Selain itu, Prof. Reini serta Prof. Widjaja juga menghadiri Science and Technology in Society yang diselenggarakan di Kyoto, Jepang, pada 1-3 Oktober 2023.
Agenda pertama yang dihadiri oleh Rektor ITB adalah perayaan 151 tahun Tsukuba University, yang terletak di Tsukuba, sekitar 60 kilometer dari Tokyo. Perayaan 151 tahun Tsukuba University ini berlangsung pada Sabtu (30/9/2023).
Acara perayaan Tsukuba University ini memiliki konsep "Design the Future", di mana seluruh stakeholder yang ada di dalamnya turut dapat berpartisipasi dalam peringatan tersebut.
Prof. Widjaja mengatakan ada berbagai hal yang dapat ITB pelajari dari seremoni 151 berdirinya Tsukuba University. "Bagaimana Tsukuba University mengadakan acara-acara seremonial seperti ini. Dari arahannya bu Rektor, acaranya sebenarnya sangat simpel, namun tetap berkesan dan memiliki makna," ucapnya.
Kemudian Prof. Reini dan Prof. Widjaja melakukan kunjungan ke Kyoto University. Di sana, perwakilan ITB, yang terdiri dari Rektor, Sekretaris Institut, serta anggota peneliti dari Kelompok Keahlian Perancangan Arsitektur (KKPA) ITB, Dr. GES. Mohammad Zaini Dahlan, S.P., M.Si., diterima dengan baik dan hangat oleh President Kyoto University, Prof. Nagahiro Minato.
Dalam pertemuan tersebut, Prof. Widjaja menyatakan adanya berbagai peluang untuk melakukan kolaborasi dengan Kyoto University, salah satunya adalah kerja sama dengan KKPA ITB.
"Kami sedang membuat kolaborasi bersama beberapa orang dari Graduate School of Global Enviromental Kyoto University. Hal ini pun sejalan dengan program dari Rektor untuk join collaboration dalam kerja sama internasional," tuturnya.
Tak hanya itu, perwakilan dari ITB juga mengunjungi Society Academy Colaboration for Inovation (SACI) Kyoto University. SACI sendiri merupakan community dari Kyoto University yang mempromosikan penelitian kolaboratif di antara akademisi, industri, dan pemerintah, sehingga dapat memberikan manfaat di masyarakat dalam lingkup global.
"Jadi SACI ini sebuah bagian yang mengurusi global engagament. Kerja sama-kerja sama yang ada di sini tak hanya sebatas di bidang akademik serta riset saja. Tapi juga mencakup ke bagaimana penggunaannya di industri, bisnis, dan lain sebagainya," ungkapnya.
"Ini bisa kita pelajari ke depannya, lesson learn-nya apa, serta bagaimana pola-pola ke depannya yang nantinya bisa kita terapkan," lanjutnya.
Beliau berharap, dengan berbagai kerja sama internasional tersebut, dapat semakin memperkaya pengalaman ITB, tak hanya di bidang akademik, namun membuat posisi ITB semakin berada di garis depan inovasi. Termasuk mempersiapkan mahasiswa agar semakin sukses bersaing dalam lingkungan global.