Kunjungan Rektor ke ITB Innovation Park (IIP) Bandung Technopolis: Tonggak Baru dalam Inovasi dan Hilirisasi Teknologi
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., beserta pimpinan lainnya dan sejumlah dosen mengunjungi ITB Innovation Park (IIP) Bandung Technopolis, di Gedebage, Rabu (14/8/2024). Acara yang juga dihadiri pemerintah terkait serta berbagai mitra industri ini menjadi tonggak penting dalam upaya ITB mempercepat hilirisasi produk teknologi serta menciptakan ruang kolaborasi penelitian antar-disiplin ilmu.
Dalam sambutannya, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menegaskan pentingnya budaya ilmiah unggul yang terus digalakkan di ITB, khususnya dalam bidang sains dan teknologi. Keunggulan ITB harus dapat dirasakan lebih luas. Untuk mencapai hal tersebut, perlu kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik industri, pemerintahan, maupun mitra lainnya. Beliau memberikan semangat kepada para dosen muda ITB yang diharapkan dapat melanjutkan tongkat estafet keunggulan ITB di masa mendatang.
Pembukaan acara dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan, Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D., yang menyampaikan harapan besar terhadap peran IIP Bandung Technopolis dalam mempercepat hilirisasi produk-produk inovasi ITB. Prof. Abduh mengungkapkan bahwa keberadaan IIP Bandung Technopolis ini tidak hanya menjadi tempat bertemunya para peneliti ITB dengan berbagai stakeholders, tetapi juga menjadi ruang bagi kolaborasi yang lebih luas antara akademisi, industri, dan pemerintah, sehingga akselerasi hilirisasi produk inovasi yang dihasilkan oleh ITB dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
Direktur Direktorat Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin (DPITM) ITB, Prof. Ir. Taufan Marhaendrajana, M.Sc., Ph.D., menjelaskan bahwa dalam bidang penelitian, ITB memiliki 25 pusat bersifat multidisiplin, interdisiplin, dan transdisiplin yang berperan penting dalam perkembangan ilmu/keahlian dengan spektrum keahlian yang sangat luas. Selain itu, terdapat pula 7 pusat penelitian yang melaksanakan dan mengelola penelitian dan riset di ITB, serta 6 Pusat Unggulan IPTEK yang terus melakukan riset bertaraf internasional dengan pendekatan interdisiplin untuk menjawab berbagai kebutuhan di masa sekarang.
Dengan kehadiran IIP Bandung Technopolis ini akan semakin memperkuat jaringan pusat-pusat penelitian tersebut, terutama dalam pengembangan teknologi dan aplikasinya di berbagai sektor industri sehingga mampu menjadi simpul pertemuan antara peneliti ITB dengan industri. Berbagai fasilitas, yang sedang dalam tahap finalisasi, akan hadir di STP Gedebage, di antaranya akan dilengkapi dengan laboratorium canggih yang dapat mendukung riset-riset terkini dan inovasi yang dimiliki ITB.
Direktur Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi (DKST) ITB, Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T., Ph.D., menjelaskan bahwa IIP Bandung Technopolis akan menjadi pusat dari berbagai kegiatan penelitian dan inovasi di ITB. Selain itu, gedung ini akan menjadi tempat bagi laboratorium-laboratorium teknologi terkini, kantor mitra industri, serta Direktorat Kawasan Sains dan Teknologi yang akan mengelola kawasan tersebut.
Selain itu, Executive Director PT. Summarecon Agung, Tbk., Hindarko Hasan, turut memberikan paparan mengenai pengembangan kawasan Summarecon Bandung, termasuk ITB Innovation Park. Beliau menjelaskan bahwa lahan di kawasan STP Gedebage merupakan salah satu bentuk kontribusi dari alumni ITB, Soetjipto Nagaria, yang juga pendiri PT. Summarecon Agung, Tbk. Dukungan dari alumni ini semakin memperkuat semangat kolaborasi antara ITB dengan mitra.
Saat ini, gedung tersebut sedang dalam tahap finalisasi. Gedung ini diharapkan segera berfungsi sebagai pusat riset, inovasi, dan kolaborasi, serta menjadi etalase karya-karya unggul hasil penelitian dan inovasi ITB. Asisten Direktur Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin (DPITM), Dr. Ir. Grandprix Thomryes Marth Kadja, M.Si., mengatakan harapannya agar ITB terus menjadi yang terdepan dalam bidang sains dan teknologi ITB.
“ITB sebagai perguruan tinggi teknik pertama dan tertua di Indonesia, kita sudah 104 tahun. Oleh karena itu, keunggulan yang dimiliki itu harus terus ditingkatkan, riset-riset inovasi harus semakin diperkuat, semakin mempertajam lagi budaya unggul yang kita miliki, dan tentunya poin terakhir adalah riset dan inovasi yang kita hasilkan tidak hanya memperkuat keilmuan yang sudah ada, (tetapi juga) meningkatkan atau menemukan keunggulan-keunggulan baru yang semakin bermanfaat,” ungkap Dr. Grandprix.
Dengan hadirnya ITB Innovation Park di Gedebage ini, ITB terus berkomitmen untuk menjadi yang terdepan dalam riset dan inovasi teknologi di Indonesia. Keunggulan ITB dalam sains dan teknologi diharapkan tidak hanya memperkuat keilmuan yang ada, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas bagi peradaban manusia.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika, 2021)