Lokakarya Kewirausahaan Teknik Mesin: Wirausaha Berbasis Teknologi

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Bandung, itb.ac.id - Sabtu (12/5), Himpunan Mahasiswa Mesin dan PHK A3 Program Studi Teknik Mesin mengadakan Lokakarya Kewirausahaan PHK A3 “Wirausaha Berbasis Teknologi”. Lokakarya ini dibuka oleh Ketua Program Studi Teknik Mesin, Yatna Yuwana M. Bertempat di Ruang Seminar Program Studi Teknik Mesin, lokakarya menampilkan duet akademisi dan praktisi. Tampil sebagai pembicara pertama adalah Bapak Wawan Dhewanto, Dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM). Dalam paparannya, beliau melihat bahwa walau pemerintah selalu mendengung-dengungkan keberhasilan ekonomi, tetapi jumlah pengangguran selalu meningkat dari tahun ke tahun yang mencapai angka 10 juta pada tahun 2005 (Sumber BPS). Pengangguran ini merata untuk tiap strata pendidikan, tak terkecuali pengangguran lulusan universitas yang mencapai angka 400 ribu pada tahun 2005 (Sumber BPS). Oleh karena itu mahasiswa perlu melirik profesi pengusaha sebagai salah satu alternatif profesi setelah lulus kuliah. Bukan hanya akan membuka lapangan kerja bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain. Perlunya alumni perguruan tinggi menjadi pengusaha, juga didasari kenyataan bahwa banyak perusahaan Indonesia yang dibeli perusahaan asing. Alumni perguruan tinggi harus berjuang agar suatu hari bukannya perusahaan asing membuka cabang di Indonesia tetapi justru sebaliknya perusahaan Indonesia yang ekspansi ke luar negeri. Pembicara kedua adalah Bapak Faisal Rahadian, alumni Teknik Mesin Angkatan 89, Direktur Wahana Pengembangan Usaha. Beliau menceritakan pengalamannya dalam membangun bisnisnya setelah lulus kuliah. Beliau melihat bahwa menjadi pengusaha banyak tantangannya, terutama dari keluarga yang lebih menyarankan alumni perguruan tinggi untuk menjadi pegawai. Beliau juga menekankan perlunya memilih ide bisnis yang tepat. Selama perjalanan perusahaannya, beliau sempat beberapa kali merubah core business-nya. Saat ini beliau menggeluti bisnis penyediaan pembangkit listrik skala mikro. Beliau berusaha mengimplementasikan ilmu yang beliau peroleh di bangku kuliah kedalam bisnisnya. (Wawan Dhewanto)