LPPM ITB Hibahkan Lemari Pengering Buah untuk Tingkatkan Ekonomi Petani Desa Inerie, NTT
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
NTT, itb.ac.id—Tim Teknologi Pengeringan Buah dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung (ITB) memberikan bantuan mesin pengering sayur dan buah-buahan kepada petani di Desa Inerie, Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, NTT. Dengan mesin ini, hasil panen buah-buahan maupun sayuran dari petani tidak cepat membusuk, tahan lama dan menjadi produk yang punya nilai tambah.
Dalam melaksanakan aplikasi teknologi pengeringan ini, Tim LPPM ITB bermitra dengan Founder New Eden Moringa, Lieta Isomartana yang sebelumnya telah membina kelompok Tani Wonga Wali, Desa Inerie. Penyerahan mesin pengering di terima oleh Penjabat Kepala Desa Inerie, Agustinus Emilianus Dhoe dan disaksikan oleh Penjabat Pemkab Ngada, Paulus Gono pada Sabtu (26/11/2022) lalu di Kantor Desa Inerie.
Tim LPPM ITB yang terlibat adalah Prof. Dr. Ir. Lienda A. Handojo, M.Eng., yang merupakan dosen dari Program Studi Teknik Pangan, Ir. Sanggono Adisasmito, M.Sc, Ph.D., dari Teknik Kimia, beserta tiga orang asisten yang merupakan lulusan program S1 atau S2 Teknik Kimia.
"Saya berharap, buah-buahan kering ini nantinya akan dapat menjadi produk oleh-oleh lokal. Di samping itu perlu adanya pelatihan bagi masyarakat Desa Inerie baik dalam teknologi pengeringan ini maupun dalam bidang lainnya sehingga kemampuan dan ekonomi masyarakat meningkat," ujar Agustinus Dhoe, dikutip dari laman LPPM ITB.
Menurutnya, dengan kehadiran inovasi mesin pengering maka diharapkan bisa memajukan kesejahteraan petani di Desa Inerie. Saat panen raya, petani buah-buahan dan sayur dapat mengeringkan produknya sehingga bernilai tambah.
Sementara, Mantan anggota DPRD Kabupaten Ngada, Vinsentius Kua yang hadir dalam acara penyerahan lemari pengering sangat mengapresiasi bantuan teknologi ini. Melalui proses pengeringan maka nilai ekonomi produk akan meningkat sehingga para petani dapat memperoleh penghasilan tambahan.
"Bantuan dalam bentuk teknologi seperti ini sangat penting dilakukan karena dapat memberi efek kesinambungan dan meningkatkan kemandirian masyarakat desa," ujarnya.