Kompetisi Fisika dan Seminar Fisika dalam NAWAKSARA
Oleh Muhammad Arif
Editor Muhammad Arif
Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) menggelar sembilan kegiatan besar dalam NAWAKSARA. Sembilan kegiatan yang digelar antara lain Kompetisi Basket antar SMU se-Bandung Raya pada bulan puasa lalu, Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa Fisika Nasional, Indonesian Physics Championship, Indonesia Physics Seminar and Symposium, Seminar Enterpreneurship Berbasis Fisika, dan lainnya.
Acara ini berawal dari ide penyelenggaraan Indonesian Physiscs Championship (IPC) 2007, kompetisi fisika yang setingkat dengan Olimpiade Fisika Nasional. Kompetisi ini diadakan oleh Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia (IHAMAFI), yang menunjuk HIMAFI sebagai tuan rumah. “Karena ada IPC, jadi sekalian saja dibuat acara-acara besar lainnya dalam rangkaian NAWAKSARA,” jelas Ichi (Fisika’03) selaku koordinator IPC. IPC sendiri berlangsung hari Senin-Selasa, 29-30 Januari 2007 di Laboratorium Fisika Dasar ITB. IPC diikuti oleh siswa-siswi SMU yang terpilih dalam seleksi tingkat propinsi. Siswa-siswi yang menjadi peserta bukan hanya mewakili sekolahnya saja, melainkan propinsinya juga. Para peserta ini datang dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Dalam IPC, para peserta dituntut untuk bisa menjawab soal-soal teori fisika dengan sempurna dan bisa membuat eksperimen mengeni potensial listrik pada buah-buahan (jeruk). “Soal-soal teori dan eksperimen di sini (IPC) setingkat dengan soal-soal Olimpiade Fisika Nasional,” cetus Ichi lagi. Para peserta dari kelas 1,2 dan 3 SMU ini harus berjuang meraih nilai dari juri yang terdiri dari dosen-dosen Fisika ITB, yang biasanya menjadi juri pula dalam Olimpiade Fisika Nasional. Peserta yang ikut hanya 19 orang, tapi persaingannya sangat ketat karena hadiah sang juara tidak biasa. Selain memberikan trofi dan uang tunai, juara IPC juga akan diikutsertakan dalam Olimpiade Sains Nasional dan direkomendasikan untuk mengikuti seleksi Tim Olimpiade Fisika Indonesia.
Sementara itu, pada hari yang sama digelar pula Indonesia Physic Seminar and Symposium (IPSS). Acara yang bertujuan untuk mewadahi berkumpulnya akademisi fisika nusantara ini terselenggara di ruang Multimedia GKU Timur. Acara ini diisi dengan seminar utama mengeni nano material oleh Dr. Yudi Darma, salah satu staf pengajar Program Studi Fisika FMIPA ITB. Selain itu, beberapa mahasiwa sarjana dan pascasarjana dari Fisika ITB, Universitas Negeri Padjajaran (UNPAD) dan Universitas Negeri Padang (UNP) turut memberikan presentasi hasil studinya. Sayangnya, acara ini hanya diikuti kurang dari dua puluh orang saja. “Kendalanya ada di publikasi, sebenarnya kami berniat untuk mengundang dosen-dosen fisika dari universitas lain, tapi kebanyakan yang hadir cuma mahasiswanya saja,” tutur Hafiz M. (Fisika’03).
Acara ini berawal dari ide penyelenggaraan Indonesian Physiscs Championship (IPC) 2007, kompetisi fisika yang setingkat dengan Olimpiade Fisika Nasional. Kompetisi ini diadakan oleh Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia (IHAMAFI), yang menunjuk HIMAFI sebagai tuan rumah. “Karena ada IPC, jadi sekalian saja dibuat acara-acara besar lainnya dalam rangkaian NAWAKSARA,” jelas Ichi (Fisika’03) selaku koordinator IPC. IPC sendiri berlangsung hari Senin-Selasa, 29-30 Januari 2007 di Laboratorium Fisika Dasar ITB. IPC diikuti oleh siswa-siswi SMU yang terpilih dalam seleksi tingkat propinsi. Siswa-siswi yang menjadi peserta bukan hanya mewakili sekolahnya saja, melainkan propinsinya juga. Para peserta ini datang dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Dalam IPC, para peserta dituntut untuk bisa menjawab soal-soal teori fisika dengan sempurna dan bisa membuat eksperimen mengeni potensial listrik pada buah-buahan (jeruk). “Soal-soal teori dan eksperimen di sini (IPC) setingkat dengan soal-soal Olimpiade Fisika Nasional,” cetus Ichi lagi. Para peserta dari kelas 1,2 dan 3 SMU ini harus berjuang meraih nilai dari juri yang terdiri dari dosen-dosen Fisika ITB, yang biasanya menjadi juri pula dalam Olimpiade Fisika Nasional. Peserta yang ikut hanya 19 orang, tapi persaingannya sangat ketat karena hadiah sang juara tidak biasa. Selain memberikan trofi dan uang tunai, juara IPC juga akan diikutsertakan dalam Olimpiade Sains Nasional dan direkomendasikan untuk mengikuti seleksi Tim Olimpiade Fisika Indonesia.
Sementara itu, pada hari yang sama digelar pula Indonesia Physic Seminar and Symposium (IPSS). Acara yang bertujuan untuk mewadahi berkumpulnya akademisi fisika nusantara ini terselenggara di ruang Multimedia GKU Timur. Acara ini diisi dengan seminar utama mengeni nano material oleh Dr. Yudi Darma, salah satu staf pengajar Program Studi Fisika FMIPA ITB. Selain itu, beberapa mahasiwa sarjana dan pascasarjana dari Fisika ITB, Universitas Negeri Padjajaran (UNPAD) dan Universitas Negeri Padang (UNP) turut memberikan presentasi hasil studinya. Sayangnya, acara ini hanya diikuti kurang dari dua puluh orang saja. “Kendalanya ada di publikasi, sebenarnya kami berniat untuk mengundang dosen-dosen fisika dari universitas lain, tapi kebanyakan yang hadir cuma mahasiswanya saja,” tutur Hafiz M. (Fisika’03).