Lydia Husen Kartadinata Raih Penghargaan Ganesha Prize dari ITB

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – Lydia Husen Kartadinata, mahasiswi program studi Sains dan Teknologi Farmasi angkatan 2016, Sekolah Farmasi ITB, meraih penghargaan Ganesha Prize tahun 2019. Penghargaan tersebut diberikan kepada Lydia dalam acara Sidang Terbuka Peresmian Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Program Sarjana Tahun Akademik 2019/2020 di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Senin (5/8/2019).


Lydia merupakan Mahasiswa Berprestasi Tingkat ITB Tahun 2019. Lydia berhasil meraih penghargaan tersebut setelah bersaing dengan para calon mahasiswa berprestasi lainnya dalam Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat ITB, 13 Maret 2019 lalu. Atas penghargaan tersebut, ia berhak menerima hadiah berupa internship program selama dua bulan di Bandoengse Technische Hogeschool Fonds di Belanda.

Pada pelaksanaan Sidang Terbuka PPMB ITB Program Sarjana 2019, Lydia mendapatkan kesempatan untuk berbagi pengalaman bagaimana cara untuk berprestasi saat menempuh pendidikan di ITB. Baginya, menjadi seorang mahasiswa adalah titik awal dari suatu kesempatan besar untuk belajar. Baik itu belajar berkolaborasi dan beraspirasi, belajar lebih peduli akan situasi dan kondisi, serta belajar memimpin terutama memimpin diri sendiri ke arah yang lebih baik lagi.

“Sebagai pribadi yang paling bertanggungjawab atas masa depan diri sendiri, janganlah sia-siakan kesempatan yang ada. Terdapat banyak ruang untuk mengeksplorasi potensi kita melalui kegiatan dan organisasi kemahasiswaan, maupun perlombaan skala Nasional dan Internasional,” ujarnya di hadapan ribuan mahasiswa baru ITB 2019.

Kiat-kiat Berprestasi

Pada kesempatan tersebut, Lydia berbagi langkah konkret dalam memanfaatkan kesempatan untuk berprestasi. Pertama ialah pengenalan akan diri sendiri. Apa kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Pilih dan fokuslah pada kegiatan yang dapat mendukung pengembangan diri sesuai dengan minat dan bakat.

Kedua, menjaga keseimbangan antara kegiatan akademik dan kegiatan kemahasiswaan. Dalam hal ini, menurutnya, sangat perlu manajemen waktu yang baik. Berilah skala prioritas untuk setiap kegiatan yang akan diikuti. “Tentukan mana yang penting dan kurang penting, mana yang mendesak dan kurang mendesak,” tutur Lydia.

Ketiga adalah penjalinan relasi yang baik dengan orang di sekitar. Lydia melihat, hubungan kita dengan kolega sangatlah berpengaruh besar dalam menentukan kesuksesan. Sebab, banyak permasalahan membutuhkan solusi yang harus dilakukan secara berkelompok. Kuncinya, menurutnya, pastikan kita bisa menyesuaikan diri bekerjasama dengan orang yang berbeda latar belakang dan berbeda karakter.



Keempat ialah pemikiran yang senantiasa positif. Selama perkuliahan, menurutnya, akan merasakan jatuh bangun. Ketika dalam kondisi tersebut janganlah berkecil hati. Teruslah berusaha dan selalu bersyukur. Semuanya adalah bagian dari proses pembentukan dan penempaan diri, agar kita dapat bangkit kembali lebih kuat dari sebelumnya.

“Terakhir, perlu diingat bahwa mahasiswa berperan penting pada kemajuan negeri ini. Kita mengemban amanah dari masyarakat sebagai agen perubahan. Berikanlah yang terbaik untuk bangsa Indonesia melalui institusi pendidikan tempat kita menuntut ilmu. Selamat berjuang,” ujarnya menyemangati.

Pada Sidang Terbuka PPMB Program Sarjana Tahun 2019, ITB juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa ITB yang berprestasi dalam berbagai bidang di antaranya penghargaan Ganesha Perjasa (Bidang Olahraga), Ganesha Rasa (Bidang Seni), Ganesha Karsa (Bidang Ilmiah, Sosial dan Kemasyarakatan), dan Ganesha Karya (Bidang Karya Inovatif).