Made Adi Paramartha Putra, Wisudawan Pemegang Hak Paten di Bidang Sistem Jaringan Internet
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id -- Seiring perkembangan teknologi informasi dan jaringan internet, kebutuhan akan efisiensi penggunaan internet untuk mengakses informasi juga akan meningkat. Konektivitas dan jaringan internet merupakan hal mutakhir yang membuat Made Adi Paramartha Putra, wisudawan Program Pascasarjana (S2) Institut Teknologi Bandung meneliti dan menemukan suatu sistem terbaru mengenai jaringan internet yang belum diimplementasikan di Indonesia, yakni Simulation Code berdasarkan Least Recently Frequency used pada Named Data Network.
Ia merupakan wisudawan dari jurusan Teknik Telematika dan Jaringan Telekomunikasi STEI ITB yang telah memiliki hak cipta atas penelitian yang ia lakukan bersama dua dosen pembimbing yakni Prof. Dr. Ir. Nana Rachmana Syambas M.Eng., dan Hamonangan Situmorang ST, MT.
Jaringan (terutama internet) saat ini penuh dengan konten, data, dan informasi dari berbagai layanan. Hal ini menjadi dasar adanya Named Data Network (NDN). Kebijakan penggantian cache yang ada seperti Least Frequently Used (LFU) dan Least Recently Used (LRU) dinilai telah gagal memanfaatkan popularitas konten secara penuh, yang mengarah pada efisiensi cache yang rendah di jaringan internet yang dinamis.
Oleh karena itu, dalam risetnya, Adi mengusung Named Data Networking (NDN), yaitu arsitektur jaringan content-oriented, yang dianggap cocok dengan tren penggunaan internet saat ini. Dalam risetnya, ia mengembangkan sebuah sistem jaringan internet yang mengkombinasikan kebijakan penggantian cache menjadi Least Recently Frequently Used (LRFU).
Kelebihan sistem yang ia kembangkan dibandingkan dengan sistem yang pernah ada ialah, dengan menjadikan sistem jaringan internet database di titik terdekat, sehingga tidak perlu request ke server pusat. Hal ini menjadikan efisiensi penggunaan akses internet menjadi 20 persen.
Contohnya yaitu konten video trend di Youtube, di mana seharusnya internet user me-request akses ke server pusat Youtube, namun dengan adanya sistem NDN yang Adi usung ini, data konten tersebut dapat terdistribusi dengan router. "Selain itu sistem NDN ini juga dapat mengurangi cost bagi internet user mengingat akses yang menjadi semakin cepat karena slot database terfokus pada konten yang sedang trend atau populer sehingga dapat mengurangi delay akses ketika banyaknya internet user yang mengakses konten tersebut," ujarnya saat diwawancara Reporter Humas ITB.
Wisudawan yang lulus dengan predikat cumlaude ini sejak lama memang termotivasi untuk melanjutkan pendidikan S2 di ITB. Dengan passion dalam bidang telekomunikasi dan jaringan internet sejak SMA, ia menjadi satu-satunya mahasiswa dari jurusan Teknik Telematika yang terjun dalam penelitian berbasis programming dan telah memiliki hak cipta. Adi pun akan diwisuda pada Sidang Terbuka Wisuda Ketiga Institut Teknologi Bandung Tahun Akademik 2018/2019 di Sabuga pada Sabtu (20/7/2019).
Berkontribusi mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan, mengembangkan penelitian, dan mengajar sebagai dosen, merupakan ekspektasi yang ia miliki setelah wisuda. Dia berharap semoga penelitiannya itu dapat bermanfaat untuk masyarakat. “Menjadi suatu kebanggaan juga bahwa karya kita dapat diakui dan bermanfaat untuk masyarakat,“ ujarnya.
Reporter: Salsabila M Febriana