Mahasiswa Berprestasi ITB Bagikan Kisah Inspiratif di Ganesha Award: "Turning Setbacks Into Comebacks"
Oleh Angra Eni Saepa - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menggelar acara puncak penghargaan prestasi mahasiswa, Ganesha Award 2024, pada Minggu (24/11/2024) di Gedung Aula Barat, Kampus ITB Ganesha. Ganesha Award merupakan ajang tahunan yang memberikan penghargaan tertinggi kepada mahasiswa-mahasiswa yang menunjukkan prestasi gemilang sepanjang tahun 2024
Salah satu rangkaian acara yang paling ditunggu adalah Talkshow Mahasiswa Berprestasi. Pada acara tersebut, salah satu Mahasiswa Berprestasi dari Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, yakni Elly Sulistyowati hadir sebagai pembicara utama dengan tema “Turning Setbacks Into Comebacks”.
Dalam sesi ini, Elly membagikan pengalaman pribadinya tentang bagaimana kegagalan membentuk kesuksesannya. “Makna sebuah prestasi bukan hanya tentang menang lomba, Tapi juga tentang proses,” ujarnya.
Ia menceritakan bagaimana beberapa kegagalan yang pernah dialaminya justru menjadi pelajaran berharga. “Karena gagal, aku bisa lebih baik dari sebelumnya. Kegagalan membantu menemukan makna lain dari prestasi,” tambahnya.
Elly juga menjelaskan tantangan besar yang ia hadapi, seperti mengelola waktu antara tanggung jawab akademik dan kompetisi. Menurutnya, kunci untuk bangkit setelah kegagalan adalah sikap pantang menyerah. “Jika gagal, jangan langsung down, harus bangkit dan mau mencoba lagi. Tantangan terbesar sebenarnya datang dari diri sendiri, misalnya dalam membagi waktu dan merespons kegagalan,” katanya.
Selain membahas perjalanan pribadinya, Elly juga memberikan tips kepada para mahasiswa agar bisa mengikuti jejaknya sebagai mahasiswa berprestasi. Menurutnya, dukungan dari lingkungan di ITB, seperti dosen yang terbuka menjadi pembimbing, sangat membantu dalam meraih prestasi.
Ia juga memotivasi mahasiswa yang berasal dari daerah kecil, seperti dirinya, untuk tidak merasa minder. “Aku berasal dari daerah kecil. Banyak yang berpikir masuk ITB butuh privilege, padahal tidak. Aku ingin membuktikan bahwa kita bisa berprestasi tanpa privilege,” jelasnya.
Elly juga menyoroti pentingnya keterampilan komunikasi, seperti public speaking. Ia mendorong mahasiswa untuk mulai berlatih dari hal kecil, seperti aktif bertanya di kelas atau menyampaikan pendapat di organisasi. Menurutnya, kebiasaan ini akan meningkatkan keberanian dan kemampuan berbicara di depan umum.
Kemampuan adaptasi juga menjadi poin penting dalam talkshow ini. Elly menekankan bahwa ITB menyediakan banyak kesempatan, mulai dari menjadi duta, mahasiswa berprestasi, hingga pemimpin organisasi. Namun, masing-masing kesempatan memiliki tantangan dan persyaratan yang berbeda.
“Jika kita bisa adaptif, kita bisa menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan dan memaksimalkan peluang tersebut,” ungkapnya.
Untuk menyeimbangkan akademik dan non-akademik, Elly memiliki strateginya sendiri. Ia memprioritaskan tugas-tugas akademik seperti ujian dan tugas kelas, serta memanfaatkan waktu di kelas semaksimal mungkin untuk memahami materi.
“Mindset aku adalah materi ini penting untuk dunia kerja, jadi aku harus menguasainya,” ujar Elly.
Sebagai penutup, Elly memberikan motivasi kepada para mahasiswa untuk memanfaatkan waktu kuliah sebaik-baiknya.
“Waktu kuliah adalah kesempatan untuk mencoba apa saja dan mengikuti berbagai kompetisi. Setelah lulus, akan sulit untuk melakukannya lagi,” katanya.
Dengan semangat yang tinggi, ia berharap bisa meningkatkan prestasinya dan meraih penghargaan Ganesha Award di masa mendatang.
Reporter : Angra Eni Saepa (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)